Pelatih Dewa United Johannes Hendrikus Olde Riekerink kecewa dengan hasil pertandingan yang diraih timnya namun dirinya bangga karena banyak peluang yang bagus tercipta saat melawan Persebaya di Stadion Gelora Joko Samudro Kabupaten Gresik, Sabtu (15/4) malam.
"Kalau melihat skornya saya kecewa, jika melihat cara bermain tim saya bangga karena mereka bisa membuat peluang, seharusnya pada babak pertama kami bisa mencetak tiga gol," ujarnya saat konferensi pers usai pertandingan.
Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan tidak menginginkan posisi ke-17 di klasemen akhir terlebih kalah 3-0 dengan Persebaya.
"Ini bukan posisi yang saya inginkan, terlebih komposisi para pemain berubah ada yang terkena cedera," katanya.
Setelah pertandingan lawan Arema FC, lanjutnya, ada beberapa pemain kunci yang diharapkan untuk bermain, yaitu Karim Rossi dan Brian Fatari, namun tidak bisa turun karena cedera.
"Pada pertandingan ini kami kehilangan keseimbangan tim, dan kurang beruntung tidak seperti pertandingan sebelumnya yang bermain bagus," ucapnya.
Tentunya, menurut pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro terebut, pertandingan melawan Persebaya akan menjadi pelajaran yang baik.
"Hal ini akan menjadi pembelajaran yang baik bagi tim dan untuk sepak bola Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, pemain PSS Sleman Rangga muslim menambahkan bahwa dirinya beserta tim sudah menguasai permainan dari babak pertama.
"Kami kehilangan fokus, pada akhir babak pertama yang mengakibatkan gol dari Persebaya tercipta," ucapnya.
Sebelumnya, Persebaya Surabaya berhasil memenangkan laga terakhir melawan Dewa United dengan skor 3-0 di Stadion Gelora Joko Samudro Kabupaten Gresik.
Tiga gol Persebaya tercipta dari Denny Agus pada menit 29, Sho Yamamoto menit 72 dan satu gol dari Paulo Victor pada menit ke-90.
Dari hasil pertandingan tersebut klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut bertengger ke peringkat enam pada klasemen akhir dengan raihan 52 poin dari 34 pertandingan.
Sedangkan lawannya, Dewa United berada di peringkat 17 dengan poin 33 dari 34 pertandingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kalau melihat skornya saya kecewa, jika melihat cara bermain tim saya bangga karena mereka bisa membuat peluang, seharusnya pada babak pertama kami bisa mencetak tiga gol," ujarnya saat konferensi pers usai pertandingan.
Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan tidak menginginkan posisi ke-17 di klasemen akhir terlebih kalah 3-0 dengan Persebaya.
"Ini bukan posisi yang saya inginkan, terlebih komposisi para pemain berubah ada yang terkena cedera," katanya.
Setelah pertandingan lawan Arema FC, lanjutnya, ada beberapa pemain kunci yang diharapkan untuk bermain, yaitu Karim Rossi dan Brian Fatari, namun tidak bisa turun karena cedera.
"Pada pertandingan ini kami kehilangan keseimbangan tim, dan kurang beruntung tidak seperti pertandingan sebelumnya yang bermain bagus," ucapnya.
Tentunya, menurut pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro terebut, pertandingan melawan Persebaya akan menjadi pelajaran yang baik.
"Hal ini akan menjadi pembelajaran yang baik bagi tim dan untuk sepak bola Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, pemain PSS Sleman Rangga muslim menambahkan bahwa dirinya beserta tim sudah menguasai permainan dari babak pertama.
"Kami kehilangan fokus, pada akhir babak pertama yang mengakibatkan gol dari Persebaya tercipta," ucapnya.
Sebelumnya, Persebaya Surabaya berhasil memenangkan laga terakhir melawan Dewa United dengan skor 3-0 di Stadion Gelora Joko Samudro Kabupaten Gresik.
Tiga gol Persebaya tercipta dari Denny Agus pada menit 29, Sho Yamamoto menit 72 dan satu gol dari Paulo Victor pada menit ke-90.
Dari hasil pertandingan tersebut klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut bertengger ke peringkat enam pada klasemen akhir dengan raihan 52 poin dari 34 pertandingan.
Sedangkan lawannya, Dewa United berada di peringkat 17 dengan poin 33 dari 34 pertandingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023