Ketua Panitia Pelaksana Persebaya Ram Surahman menjelaskan masalah perizinan stadion menjadi alasan utama tidak bisa menjamu Arema FC di Gelora Joko Samudro Gresik, pada laga tunda Liga 1 Indonesia musim 2022/2023.
Stadion Gelora Joko Samudro Gresik tidak bisa digunakan karena Pemerintah Kabupaten setempat selaku pemilik mempunyai agenda lain di waktu bersamaan.
Sementara Gelora Bung Tomo Surabaya, masih dalam pengelolaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan belum diserahterimakan ke Pemerintah Kota Surabaya.
"Itu yang membuat kami memutuskan pertandingan melawan Arema ini lebih baik dilaksanakan di zona netral saja," kata Ram, yang dipantau melalui portal resmi klub, Selasa.
Seluruh biaya penyelenggaraan pertandingan di Stadion PTIK, kata Ram, semua ditanggung oleh Persebaya, termasuk perizinannya.
"Kami sendiri yang datang ke Jakarta untuk mengurus perizinan," ucapnya.
Laga Persebaya melawan Arema ini seharusnya berlangsung pada 3 Maret 2023, namun harus tertunda karena tidak ada izin penggunaan stadion dari pihak terkait.
"Kenangan tragis Tragedi 1 Oktober di Kanjuruhan masih terngiang-ngiang. Itu menjadi salah satu faktor kami kesulitan mendapatkan izin pemakaian stadion. Bagaimana pun, kami harus berusaha semaksimal mungkin agar laga melawan Arema ini jangan sampai tertunda lagi," ujarnya.
Ram berharap liga 1 Indonesia musim-musim selanjutnya tidak ada lagi tragedi yang dapat merugikan berbagai pihak, termasuk penonton.
"Semoga Tragedi 1 Oktober tidak terulang lagi, dan kita semua bisa menjalani partai home dengan semestinya, di kota sendiri, dengan penonton termasuk suporter tim tamu, seperti saat kita menjamu Persija beberapa waktu lalu," tuturnya.
Persebaya akan menjalani partai kandang melawan Arema FC pada Selasa, 11 April 2023 malam di Stadion PTIK, Jakarta.
Klasemen sementara, saat ini, klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut berada di peringkat sembilan dengan 46 poin dari total 32 laga.
Sementara lawannya Arema FC, berada di posisi 11 dengan meraih 42 poin dari 32 laga yang telah dijalani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Stadion Gelora Joko Samudro Gresik tidak bisa digunakan karena Pemerintah Kabupaten setempat selaku pemilik mempunyai agenda lain di waktu bersamaan.
Sementara Gelora Bung Tomo Surabaya, masih dalam pengelolaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan belum diserahterimakan ke Pemerintah Kota Surabaya.
"Itu yang membuat kami memutuskan pertandingan melawan Arema ini lebih baik dilaksanakan di zona netral saja," kata Ram, yang dipantau melalui portal resmi klub, Selasa.
Seluruh biaya penyelenggaraan pertandingan di Stadion PTIK, kata Ram, semua ditanggung oleh Persebaya, termasuk perizinannya.
"Kami sendiri yang datang ke Jakarta untuk mengurus perizinan," ucapnya.
Laga Persebaya melawan Arema ini seharusnya berlangsung pada 3 Maret 2023, namun harus tertunda karena tidak ada izin penggunaan stadion dari pihak terkait.
"Kenangan tragis Tragedi 1 Oktober di Kanjuruhan masih terngiang-ngiang. Itu menjadi salah satu faktor kami kesulitan mendapatkan izin pemakaian stadion. Bagaimana pun, kami harus berusaha semaksimal mungkin agar laga melawan Arema ini jangan sampai tertunda lagi," ujarnya.
Ram berharap liga 1 Indonesia musim-musim selanjutnya tidak ada lagi tragedi yang dapat merugikan berbagai pihak, termasuk penonton.
"Semoga Tragedi 1 Oktober tidak terulang lagi, dan kita semua bisa menjalani partai home dengan semestinya, di kota sendiri, dengan penonton termasuk suporter tim tamu, seperti saat kita menjamu Persija beberapa waktu lalu," tuturnya.
Persebaya akan menjalani partai kandang melawan Arema FC pada Selasa, 11 April 2023 malam di Stadion PTIK, Jakarta.
Klasemen sementara, saat ini, klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut berada di peringkat sembilan dengan 46 poin dari total 32 laga.
Sementara lawannya Arema FC, berada di posisi 11 dengan meraih 42 poin dari 32 laga yang telah dijalani.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023