Aparat kepolisian menyelidiki penyebab keracunan massal yang dialami puluhan warga usai makan nasi hajatan tahlil di salah satu rumah warga di Desa Tegalsari, Kabupaten Jember.
Puluhan warga terpaksa dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Ambulu pada Minggu (9/4) karena mengalami mual hingga diare setelah makan nasi yang dibawa pulang warga usai menggelar tahlil 40 hari di rumah Bu Tutik pada Sabtu (8/4) malam.
"Kami sudah mengambil sampel makanan yang menyebabkan puluhan warga mengalami diare dan mual," kata Kapolsek Ambulu AKP Ma'ruf saat dihubungi per telepon pada Senin.
Menurutnya jumlah warga yang diundang dalam acara tahlil sekaligus buka puasa bersama tersebut sebanyak 60 orang dan setelah acara tahlil selesai maka warga membawa nasi berkat untuk dibawa pulang.
"Nasi itu kemudian dimakan oleh anak atau istri warga yang hadir dalam acara tahlil, sehingga yang menjadi korban keracunan massal adalah warga yang makan nasi hajatan yang dibawa pulang," tuturnya.
Ia menjelaskan sebanyak 43 orang dirawat di Puskesmas Ambulu untuk mendapat penanganan intensif karena mual dan diare yang berkepanjangan usai makan nasi hajatan tersebut.
"Alhamdulillah semua korban yang mendapat perawatan di Puskesmas Ambulu kondisinya membaik, sehingga diperbolehkan pulang pada Senin ini," katanya.
Ma'ruf mengatakan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut dibawa ke Labfor Polda Jatim untuk diperiksa lebih detail, namun hasilnya masih belum keluar.
"Kami masih selidiki penyebab keracunan massal itu dan meminta keterangan sejumlah korban terkait peristiwa yang terjadi usai hajatan tahlil di Kecamatan Ambulu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Puluhan warga terpaksa dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Ambulu pada Minggu (9/4) karena mengalami mual hingga diare setelah makan nasi yang dibawa pulang warga usai menggelar tahlil 40 hari di rumah Bu Tutik pada Sabtu (8/4) malam.
"Kami sudah mengambil sampel makanan yang menyebabkan puluhan warga mengalami diare dan mual," kata Kapolsek Ambulu AKP Ma'ruf saat dihubungi per telepon pada Senin.
Menurutnya jumlah warga yang diundang dalam acara tahlil sekaligus buka puasa bersama tersebut sebanyak 60 orang dan setelah acara tahlil selesai maka warga membawa nasi berkat untuk dibawa pulang.
"Nasi itu kemudian dimakan oleh anak atau istri warga yang hadir dalam acara tahlil, sehingga yang menjadi korban keracunan massal adalah warga yang makan nasi hajatan yang dibawa pulang," tuturnya.
Ia menjelaskan sebanyak 43 orang dirawat di Puskesmas Ambulu untuk mendapat penanganan intensif karena mual dan diare yang berkepanjangan usai makan nasi hajatan tersebut.
"Alhamdulillah semua korban yang mendapat perawatan di Puskesmas Ambulu kondisinya membaik, sehingga diperbolehkan pulang pada Senin ini," katanya.
Ma'ruf mengatakan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut dibawa ke Labfor Polda Jatim untuk diperiksa lebih detail, namun hasilnya masih belum keluar.
"Kami masih selidiki penyebab keracunan massal itu dan meminta keterangan sejumlah korban terkait peristiwa yang terjadi usai hajatan tahlil di Kecamatan Ambulu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023