Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mendorong Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi secepatnya mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan di wilayah setempat, pascadilantik oleh Gubernur Jawa Khofifah Indar Parawansa, Senin.

"Saya mengharapkan Bupati Marhaen bisa melakukan percepatan penurunan tingkat kemiskinan di Nganjuk secara signifikan," kata Said melalui keterangan tertulis.

Sekadar diketahui, pada 2021 angka kemiskinan di Kabupaten Nganjuk sebesar 11,85 persen. Angka itu kemudian turun satu persen pada 2022 menjadi 10,7 persen.

Marhaen, kata Said, harus hadir di tengah masyarakat Nganjuk untuk mewujudkan kesejahteraan sosial di sana dengan menggerakkan seluruh sektor.

Artinya, kesejahteraan tak akan muncul apabila peperangan kemiskinan tidak menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Nganjuk di bawah pimpinan Bupati Marhaen.

"Sebagaimana makna dari namanya, Marhaen harus menunjukkan keberpihakan terhadap Kaum Marhaen, yakni kepada mereka yang berada di bawah kemiskinan," ujarnya.

Menurut Said, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh Marhaen untuk mempercepat langkah penurunan angka kemiskinan, pertama menggalakkan penyaluran bantuan sosial (bansos), sekaligus memastikan ketepatan sasaran penerimanya, baik melalui program dari pemerintah pusat maupun Pemkab Nganjuk. 

Kemudian langkah selanjutnya, yakni dengan membentuk iklim ekonomi inklusif, melalui program padat karya dan sinkronisasi dengan pemerintah desa. Langkah itu untuk memunculkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat miskin.

Ketiga, melalui aspek kesehatan yang bisa menjadikan program pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai referensi program yang akan diterapkan di sana.

Selain itu, Marhaen juga bisa meniru cara Kader PDI Perjuangan yang juga Bupati Malang Sanusi dengan membentuk program berobat gratis bagi warganya.

Di sisi lain, Said menyebut pengentasan persoalan di tengah masyarakat juga harus melihat upaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan menggalakkan program penyelesaian kemiskinan untuk menjadi generasi sehat dan bebas dari stunting.

Terlebih angka stunting di Surabaya juga turun hingga 90 persen dan pada 2023 sudah menggaungkan zero stunting.

Dia optimistis Marhaen mampu merampungkan berbagai persoalan, khususnya kemiskinan di sana.

"Ambil beragam kisah sukses dari banyak kepala daerah, dan jalankan dan sesuaikan sedemikian rupa untuk kebutuhan rakyat Nganjuk," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023