Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya membentuk tim khusus memburu buronan pengedar sekaligus bandar narkoba yang melarikan dari ketika hendak ditangkap. "Kami membentuk tim untuk meringkusnya. Dua pengedar narkoba sudah kami borgol, tapi bisa kabur karena dibantu warga," ujar Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Eko Pudji Nugroho, Sabtu. Pihaknya berharap kepada kedua pelaku, masing-masing berinisial Ful dan Jal segera menyerahkan diri. Ini karena polisi tidak akan berhenti memburunya sampai mereka tertangkap dan membongkar jaringan narkoba yang dikenal paling licin tersebut. Bahkan berdasarkan catatan kepolisian, jaringan ini termasuk kelompok yang paling dicari. Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim juga sejak beberapa tahun lalu mencari keberadaan komplotan ini. "Barang bukti 20 poket sabu-sabu dan buku rekapan sudah kami kantongi. Sekali lagi, kami harap keduanya segera menyerahkan diri ke polisi," ujarnya. Eko Pudji Nugroho juga menyayangkan sikap dari warga yang melindungi pelaku bandar narkoba. Padahal warga sekitar mengetahui bahwa Ful dan Jal termasuk sindikat narkoba kelas kakap. "Makanya kami harap warga bisa kooperatif dan membantu polisi memerangi kejahatan, apalagi pemberantasan narkoba," ujar dia. Kedua pelaku tersebut bisa melarikan diri dari tangkapan setelah warga membantunya dan memberontak terhadap polisi di Jalan Kunti, Surabaya, Jumat (12/8) malam. Bahkan sebuah mobil Avanza hitam milik polisi dirusak oleh massa disertai lemparan batu. Akibatnya, kaca depan, belakang dan tengah bagian kanan hancur berantakan. Padahal polisi sudah berusaha menghalangi dengan tembakan peringatan, namun tetap tak diindahkan. Salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, warga marah dan tidak terima polisi melakukan penangkapan. Ini karena salah seorang diantara pelaku merupakan seseorang yang dikenal baik dengan masyarakat. "Orangnya dikenal baik dan peduli dengan warga, makanya banyak yang membela saat polisi menangkapnya," ucap dia sembari meminta agar namanya tak dipublikasikan.

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011