Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan penyaluran zakat di daerah tersebut saat ini tidak lagi bersifat bantuan, melainkan diwujudkan dengan pemberian modal usaha.

"Ada pembahasan pelaksanaan penyaluran zakat pemberdayaan melalui modal usaha," katanya saat menggelar pertemuan dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, beserta Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Surabaya di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Dia menjelaskan Pemkot Surabaya, Kemenag Surabaya, Baznas Surabaya, dan LAZ se-Surabaya akan melakukan penyatuan data terhadap warga miskin. Dengan data tersebut, akan lebih mempermudah penyaluran zakat modal usaha. Modal usaha tersebut bisa berupa alat dagang, agar penerima manfaat bisa mandiri secara ekonomi.

"Alhamdulillah kita punya kekuatan dan cara pandang yang sama. Maka kami akan menyatukan data, selanjutnya kita akan menjadikan mustahik menjadi muzaki," kata Cak Eri, panggilan lekat Eri Cahyadi.

Dia menjelaskan setiap zakat, infak, dan sedekah dari Kemenag Surabaya, Baznas Surabaya, dan LAZ se-Surabaya akan dijadikan satu.

Melalui zakat pemberdayaan ini, kata dia, dalam waktu lima bulan warga tersebut telah memiliki tabungan dan kemandirian ekonomi.

"Uangnya akan menjadi satu, ini disentuh pakai ini, ini disentuh pakai ini, pemerintah menyentuhnya pakai ini. Karena ketika kami beri pekerjaan, tidak langsung menghasilkan untuk makan sehingga bantuan itu harus diberikan agar dia tidak lapar dan sekolahnya tidak putus, maka diberikan bantuan 4-5 bulan," ujarnya.

Di sisi lain, Cak Eri mengaku, zakat, infak, serta sedekah yang disalurkan oleh masyarakat ke lembaga penerima zakat akan menjadi bagian dalam pembangunan "Kota Pahlawan" --sebutan untuk Kota Surabaya--, yakni dalam proses pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

"Data warga miskin di Surabaya ada 75 ribu. Kami akan petakan lagi dari Kemenag, Baznas, dan LAZ. Lalu kami masukkan untuk berbagi," ucapnya.

Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf Kemenag Surabaya Mohammad Yahya menyampaikan terdapat 45 LAZ yang diundang oleh Pemkot Surabaya dalam pembahasan pelaksanaan zakat melalui modal usaha.

"Kemenag mendukung Pemkot Surabaya. Sebab, tupoksi kami juga berupaya menjadikan orang yang awalnya menerima zakat tapi kemudian bisa menjadi orang yang memberikan zakat," kata dia.

Dia menilai, program pengentasan kemiskinan yang dipaparkan Wali Kota Eri bisa menyasar warga miskin yang membutuhkan.

"Program ini sejalan dengan program pemkot dalam mengentaskan kemiskinan karena Pak Wali punya data se-Surabaya. Jadi nanti jelas sasarannya mana yang digarap, biar tidak satu NIK menerima beberapa zakat. Mudah-mudahan niat baik ini bisa terlaksana dengan baik," tuturnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023