Istri almarhum Presiden Ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, melakukan buka puasa bersama warga lintas agama di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Jalan Jambu Kota Madiun, Jawa Timur, Senin.
Dalam "tausiyah" kebangsaannya, Nyai Sinta, sapaan akrab Sinta Nuriyah meminta masyarakat Indonesia umumnya dan Kota Madiun khususnya, untuk menjaga kerukunan sesama, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta memperkuat toleransi antar-umat beragama.
"Bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan. Baik dari ras, agama, suku, dan budaya," ujarnya.
Masyarakat juga diajak untuk gotong royong, rukun, damai, dan saling menghargai tanpa melihat latar belakang agama dan suku.
Kegiatan buka bersama Nyai Sinta tersebut tidak hanya dihadiri oleh Gusdurian Madiun, namun juga jamaah NU, Stainu, GKJW Madiun, GSJA Air Hidup, GBIP, Gereja Katolik Materdai, GKJW Madiun Lor, dan Ahmadiyah. Juga didukung oleh perwakilan Universitas Widya Mandala Madiun.
Wali Kota Madiun Maidi yang hadir bersama Forkopimda Kota Madiun dalam kesempatan itu memberikan penyambutan dan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Nyai Sinta atas kedatangannya di Kota Madiun.
"Saya bangga dan senang sekali, hari ini Ibu Gus Dur hadir menyambangi kita, menghadiri kita, menyemangati kita. Semoga semangat ini membawa kesempurnaan bagi hidup kita," kata Wali Kota Maidi.
Kepada para jamaah yang hadir, Wali Kota juga berharap semua dapat meneladani Gus Dur. Bahkan setelah wafatnya, Gus Dur masih memberikan manfaat kepada masyarakat atas sikap toleransi dalam berbangsa dan bernegara. "Sikap ini yang harus kita tiru," ucap Maidi.
Kegiatan buka bersama serta tausiyah kebangsaan itu juga diisi dengan penampilan Paduan Suara dari GKJW Madiun yang membawakan "Ya Lal Wathon", lagu khas NU yang berisi ajakan untuk cinta pada Tanah Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dalam "tausiyah" kebangsaannya, Nyai Sinta, sapaan akrab Sinta Nuriyah meminta masyarakat Indonesia umumnya dan Kota Madiun khususnya, untuk menjaga kerukunan sesama, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta memperkuat toleransi antar-umat beragama.
"Bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan. Baik dari ras, agama, suku, dan budaya," ujarnya.
Masyarakat juga diajak untuk gotong royong, rukun, damai, dan saling menghargai tanpa melihat latar belakang agama dan suku.
Kegiatan buka bersama Nyai Sinta tersebut tidak hanya dihadiri oleh Gusdurian Madiun, namun juga jamaah NU, Stainu, GKJW Madiun, GSJA Air Hidup, GBIP, Gereja Katolik Materdai, GKJW Madiun Lor, dan Ahmadiyah. Juga didukung oleh perwakilan Universitas Widya Mandala Madiun.
Wali Kota Madiun Maidi yang hadir bersama Forkopimda Kota Madiun dalam kesempatan itu memberikan penyambutan dan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Nyai Sinta atas kedatangannya di Kota Madiun.
"Saya bangga dan senang sekali, hari ini Ibu Gus Dur hadir menyambangi kita, menghadiri kita, menyemangati kita. Semoga semangat ini membawa kesempurnaan bagi hidup kita," kata Wali Kota Maidi.
Kepada para jamaah yang hadir, Wali Kota juga berharap semua dapat meneladani Gus Dur. Bahkan setelah wafatnya, Gus Dur masih memberikan manfaat kepada masyarakat atas sikap toleransi dalam berbangsa dan bernegara. "Sikap ini yang harus kita tiru," ucap Maidi.
Kegiatan buka bersama serta tausiyah kebangsaan itu juga diisi dengan penampilan Paduan Suara dari GKJW Madiun yang membawakan "Ya Lal Wathon", lagu khas NU yang berisi ajakan untuk cinta pada Tanah Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023