Aktivitas pembelajaran di SDN 2 Kertosono Kecamatan Panggul, Trenggalek, terpantau tetap berjalan normal seperti hari biasa kendati sebagian bangunan gedung kelas dan perpustakaan rawan ambrol akibat tanah longsor.

"Secara umum, kondisi bangunan sekolah masih baik. Tidak ada yang rusak, hanya pagar sekolah di belakang memang ambruk/ambrol terseret longsor," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Setiyono di Trenggalek, Jawa Timur.

Keputusan untuk tetap menggunakan gedung sekolah sebagai tempat belajar-mengajar didasari pertimbangan bahwa kondisi bangunan sekolah dinilai masih aman.

Kendati demikian pengawasan peserta didik diperketat, utamanya saat jam istirahat.

"Sehingga peserta didik tidak sampai bermain di area yang longsor itu karena berbahaya. Kalau aktivitas pembelajaran berlangsung normal kan yang longsor pagar depan sekolah, tidak mengenai bangunan sekolahnya," kata Agus.

Selain memperketat pengawasan, Agus mengatakan telah menginstruksikan pihak sekolah agar membuat pembatas sementara di pagar yang ambrol itu sebagai tanda areal yang dilarang dijadikan tempat bermain anak.

Sebab, kondisi yang curam ditambah area setempat yang sering diguyur hujan dinilai berpotensi terjadi longsor susulan.

"Kami sudah minta dibuatkan semacam pagar pembatas sementara sambil proses perbaikan. Kemungkinan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) nanti anggarannya diusulkan untuk perbaikan," katanya.

Sebelumnya, aliran air hujan menyebabkan erosi dan membuat pagar depan SDN 2 Kertosono sepanjang 55 meter lebar 3 meter dan tinggi 4 meter ambrol atau ambruk.

Pagar itu terseret longsor setelah tak kuat menahan hantaman air yang memenuhi halaman sekolah akibat hujan deras ditambah adanya tanggul jebol di parit yang sebelumnya dibendung warga.

"Setelah dilakukan 'assessment' lebih lanjut ada kesalahan manusia. Ada sungai yang dibendung (ditanggul) warga dan tidak kuat menahan air dan jebol sehingga air meluber ke halaman sekolah dan terjadi longsor yang mengakibatkan pagar sekolah roboh," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023