Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melakukan penghitungan volume kendaraan di beberapa titik strategis memasuki pertengahan Ramadhan 1444 Hijriah untuk memantau arus kendaraan menjelang masa angkutan Lebaran 2023 di kabupaten setempat.
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan penghitungan volume kendaraan itu untuk mengetahui sejauh mana kendaraan-kendaraan yang memasuki Kabupaten Probolinggo pada waktu dan kebutuhan tertentu dan penghitungan volume kendaraan selama Ramadhan.
"Tujuannya untuk bahan perencanaan kebijakan pemangku kepentingan. Artinya sebagai bahan perencanaan sehingga bisa dikatakan apakah masuk kategori macet dan sebagainya," katanya di Kabupaten Probolinggo, Senin.
Menurutnya, Dishub juga akan sering melakukan penghitungan volume kendaraan terutama nanti pada H -7 hingga H +2 Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi perencanaan untuk kepentingan rekayasa lalu lintas.
"Penghitungan dilakukan di empat titik yakni pintu masuk Kecamatan Tongas, kemudian di Leces, Paiton serta objek wisata Pantai Bentar di Kecamatan Gending dengan menempatkan petugas surveyor," tuturnya.
Ia menjelaskan fokusnya adalah menghitung kendaraan yang lewat dalam waktu 8 jam, kemudian petugas melihat pada waktu kondisi sepi dan ramai mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, sehingga nantinya bisa diketahui tingkat keramaian volume lalu lintas pada jam berapa.
"Semua kendaraan yang melintas di empat titik itu akan dihitung mulai dari kendaraan berat, sedang dan ringan. Untuk sepeda motor ada penghitungan sendiri, intinya menghitung volume itu per klasifikasi kendaraan," katanya.
Untuk kendaraan berat adalah truk sumbu 3 atau lebih, bus dan lain sebagainya; kendaraan sedang adalah truk 6 roda, bus sedang dan lain sebagainya serta kendaraan ringan seperti mobil pribadi, pikap, truk engkel dan sebagainya.
"Kami berharap nantinya bisa mempunyai data sehingga bisa melakukan secara rutin berkala. Dengan adanya data itu untuk mempunyai kebijakan dalam menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas jelang arus mudik dan balik Lebaran 2023," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan penghitungan volume kendaraan itu untuk mengetahui sejauh mana kendaraan-kendaraan yang memasuki Kabupaten Probolinggo pada waktu dan kebutuhan tertentu dan penghitungan volume kendaraan selama Ramadhan.
"Tujuannya untuk bahan perencanaan kebijakan pemangku kepentingan. Artinya sebagai bahan perencanaan sehingga bisa dikatakan apakah masuk kategori macet dan sebagainya," katanya di Kabupaten Probolinggo, Senin.
Menurutnya, Dishub juga akan sering melakukan penghitungan volume kendaraan terutama nanti pada H -7 hingga H +2 Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi perencanaan untuk kepentingan rekayasa lalu lintas.
"Penghitungan dilakukan di empat titik yakni pintu masuk Kecamatan Tongas, kemudian di Leces, Paiton serta objek wisata Pantai Bentar di Kecamatan Gending dengan menempatkan petugas surveyor," tuturnya.
Ia menjelaskan fokusnya adalah menghitung kendaraan yang lewat dalam waktu 8 jam, kemudian petugas melihat pada waktu kondisi sepi dan ramai mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, sehingga nantinya bisa diketahui tingkat keramaian volume lalu lintas pada jam berapa.
"Semua kendaraan yang melintas di empat titik itu akan dihitung mulai dari kendaraan berat, sedang dan ringan. Untuk sepeda motor ada penghitungan sendiri, intinya menghitung volume itu per klasifikasi kendaraan," katanya.
Untuk kendaraan berat adalah truk sumbu 3 atau lebih, bus dan lain sebagainya; kendaraan sedang adalah truk 6 roda, bus sedang dan lain sebagainya serta kendaraan ringan seperti mobil pribadi, pikap, truk engkel dan sebagainya.
"Kami berharap nantinya bisa mempunyai data sehingga bisa melakukan secara rutin berkala. Dengan adanya data itu untuk mempunyai kebijakan dalam menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas jelang arus mudik dan balik Lebaran 2023," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023