Sejumlah warga asal kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, yang merantau di Pulau Bali memilih mudik lebih awal melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo, Minggu.
Warga perantau ini memilih mudik lebih awal pada minggu pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah untuk menghindari kepadatan calon pemudik lainnya, seiring pemerintah telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
"Kami sekeluarga bekerja di Bali, memang sengaja memilih pulang kampung lebih awal karena biasanya saat minggu kedua Ramadhan sudah mulai ramai pemudik. Kami menghindari itu," kata Aira, salah seorang pemudik asal Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.
Dia juga mengaku mengawali mudik bersama keluarganya karena diperkirakan terjadi pergerakan lonjakan pemudik pada momentum libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Infonya PPKM kan sudah dicabut, tentunya pemudik Lebaran tahun ini akan lebih ramai. Saat pandemi COVID-19 saja ramai, apalagi Lebaran sekarang pasti lebih padat lagi " ujar Aira.
Koordinator UPT Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Banyuwangi Wilayah Kerja Jangkar, Situbondo, Tri Wahyono mengakui bahwa sudah ada sejumlah warga perantau yang mudik lebih awal menggunakan kapal feri tujuan Pulau Raas dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.
"Memang benar ada sejumlah warga perantau yang mengawali mudik ke kampung halamannya pada pekan pertama Ramadhan melalui Pelabuhan Jangkar. Mungkin mereka khawatir terlalu padat saat arus mudik," kata dia.
Tri Wahyono mengemukakan bahwa hari ini ada dua kapal feri yang beroperasi mengangkut penumpang dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas dan Pulau Sapudi.
"KMP Dharma Kartika rute Jangkar-Raas mengangkut sebanyak 117 orang penumpang, 24 unit sepeda motor dan 10 unit kendaraan roda empat. Sedangkan KMP Wicitra Dharma 1 mengangkut 48 unit sepeda motor, 13 unit kendaraan roda empat, dan 117 orang penumpang," ucap dia.
Tri Wahyono menambahkan pada H-15 Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah pihak pelabuhan menggunakan skenario menambah trip pelayaran kapal feri, khususnya rute Jangkar ke Pulau Raas, karena calon pemudik paling banyak tujuan Raas.
"Jika tidak memungkinkan penambahan trip pelayaran dan masih terjadi penumpukan calon penumpang di Pelabuhan Jangkar, akan menambah armada kapal," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Warga perantau ini memilih mudik lebih awal pada minggu pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah untuk menghindari kepadatan calon pemudik lainnya, seiring pemerintah telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
"Kami sekeluarga bekerja di Bali, memang sengaja memilih pulang kampung lebih awal karena biasanya saat minggu kedua Ramadhan sudah mulai ramai pemudik. Kami menghindari itu," kata Aira, salah seorang pemudik asal Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.
Dia juga mengaku mengawali mudik bersama keluarganya karena diperkirakan terjadi pergerakan lonjakan pemudik pada momentum libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Infonya PPKM kan sudah dicabut, tentunya pemudik Lebaran tahun ini akan lebih ramai. Saat pandemi COVID-19 saja ramai, apalagi Lebaran sekarang pasti lebih padat lagi " ujar Aira.
Koordinator UPT Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Banyuwangi Wilayah Kerja Jangkar, Situbondo, Tri Wahyono mengakui bahwa sudah ada sejumlah warga perantau yang mudik lebih awal menggunakan kapal feri tujuan Pulau Raas dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.
"Memang benar ada sejumlah warga perantau yang mengawali mudik ke kampung halamannya pada pekan pertama Ramadhan melalui Pelabuhan Jangkar. Mungkin mereka khawatir terlalu padat saat arus mudik," kata dia.
Tri Wahyono mengemukakan bahwa hari ini ada dua kapal feri yang beroperasi mengangkut penumpang dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas dan Pulau Sapudi.
"KMP Dharma Kartika rute Jangkar-Raas mengangkut sebanyak 117 orang penumpang, 24 unit sepeda motor dan 10 unit kendaraan roda empat. Sedangkan KMP Wicitra Dharma 1 mengangkut 48 unit sepeda motor, 13 unit kendaraan roda empat, dan 117 orang penumpang," ucap dia.
Tri Wahyono menambahkan pada H-15 Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah pihak pelabuhan menggunakan skenario menambah trip pelayaran kapal feri, khususnya rute Jangkar ke Pulau Raas, karena calon pemudik paling banyak tujuan Raas.
"Jika tidak memungkinkan penambahan trip pelayaran dan masih terjadi penumpukan calon penumpang di Pelabuhan Jangkar, akan menambah armada kapal," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023