SMPN 1 Barat di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menerapkan pendidikan anti-korupsi dan sekolah siaga kependudukan (SSK) serta menjadi sekolah pionir dalam bidang tersebut sebagai upaya pembentukan karakter siswa yang jujur dan intelektual.
Kepala Sekolah SMPN 1 Barat Endang Rukmini mengatakan penerapan pendidikan anti-korupsi, pendidikan karakter, serta Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di sekolahnya telah ditetapkan ke dalam kurikulum pembelajaran juga diimplementasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler.
"SSK terintegrasi ke dalam pelajaran IPS, sementara anti-korupsi kita integrasikan ke PPKN. Selain itu setiap aktivitas pembelajaran kita selipkan pendidikan anti-korupsi dan pentingnya keluarga berencana," ujar Endang Rukmini di Magetan, Senin.
Menurut dia, pendidikan anti-korupsi, karakter, serta pendidikan SSK telah diterapkan dalam pembelajaran di kelas 8. Selain itu materi pendidikan anti-korupsi dan pendidikan karakter serta SSK juga diberikan kepada siswa di kelas 7 dan 9 melalui kegiatan ekstrakurikuler.
"Untuk Kelas 8 sudah kita berikan untuk pendidikan anti-korupsi dan pendidikan karakter. Sementara kelas 9 dan 7 kita berikan melalui kegiatan ektraskurikuler pramuka," kata Endang.
Untuk mendukung kegiatan pendidikan anti-korupsi, karakter, serta SSK tersebut, SMPN 1 Barat juga memiliki pojok SSK yang berisi tentang buku dan pamflet sosialisasi terkait kependudukan.
Kegiatan pendidikan anti-korupsi bahkan telah dilakukan dengan cara pendampingan yang diberikan oleh Inspektorat Magetan serta terintegrasi langsung dengan KPK.
"Dengan adanya fasilitas yang kita berikan, anak-anak justru lebih berkembang dengan pembuatan video dan karya seni seperti pamflet dan lukisan. Kita juga pernah mengikuti kegiatan dengan KPK secara daring. Agen anti-korupsi dari SMPN 1 Barat akan mendapat pendampingan dari Inspektorat dan SSK akan mendapat pendampingan dari dinas terkait," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magetan Suwoto menyatakan apresiasinya atas keberhasilan SMPN 1 Barat dalam membimbing siswa melalui kegiatan pendidikan anti-korupsi dan pendidikan karakter serta SSK.
Dia berharap terobosan yang dilakukan SMPN 1 Barat akan menjadi model bagi sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan tersebut.
"Harapan ke depan SMPN 1 Barat menjadi pemantik yang lain supaya ikut bergerak dalam rangka mensukseskan program pemerintah tentang kependudukan dan anti-korupsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Sekolah SMPN 1 Barat Endang Rukmini mengatakan penerapan pendidikan anti-korupsi, pendidikan karakter, serta Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di sekolahnya telah ditetapkan ke dalam kurikulum pembelajaran juga diimplementasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler.
"SSK terintegrasi ke dalam pelajaran IPS, sementara anti-korupsi kita integrasikan ke PPKN. Selain itu setiap aktivitas pembelajaran kita selipkan pendidikan anti-korupsi dan pentingnya keluarga berencana," ujar Endang Rukmini di Magetan, Senin.
Menurut dia, pendidikan anti-korupsi, karakter, serta pendidikan SSK telah diterapkan dalam pembelajaran di kelas 8. Selain itu materi pendidikan anti-korupsi dan pendidikan karakter serta SSK juga diberikan kepada siswa di kelas 7 dan 9 melalui kegiatan ekstrakurikuler.
"Untuk Kelas 8 sudah kita berikan untuk pendidikan anti-korupsi dan pendidikan karakter. Sementara kelas 9 dan 7 kita berikan melalui kegiatan ektraskurikuler pramuka," kata Endang.
Untuk mendukung kegiatan pendidikan anti-korupsi, karakter, serta SSK tersebut, SMPN 1 Barat juga memiliki pojok SSK yang berisi tentang buku dan pamflet sosialisasi terkait kependudukan.
Kegiatan pendidikan anti-korupsi bahkan telah dilakukan dengan cara pendampingan yang diberikan oleh Inspektorat Magetan serta terintegrasi langsung dengan KPK.
"Dengan adanya fasilitas yang kita berikan, anak-anak justru lebih berkembang dengan pembuatan video dan karya seni seperti pamflet dan lukisan. Kita juga pernah mengikuti kegiatan dengan KPK secara daring. Agen anti-korupsi dari SMPN 1 Barat akan mendapat pendampingan dari Inspektorat dan SSK akan mendapat pendampingan dari dinas terkait," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magetan Suwoto menyatakan apresiasinya atas keberhasilan SMPN 1 Barat dalam membimbing siswa melalui kegiatan pendidikan anti-korupsi dan pendidikan karakter serta SSK.
Dia berharap terobosan yang dilakukan SMPN 1 Barat akan menjadi model bagi sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan tersebut.
"Harapan ke depan SMPN 1 Barat menjadi pemantik yang lain supaya ikut bergerak dalam rangka mensukseskan program pemerintah tentang kependudukan dan anti-korupsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023