Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-bangsa atau United Nation Childrens Fund (Unicef) mendampingi Surabaya menuju Child Friendly Cities Initiative (CFCI) atau Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia.
"Surabaya kan sudah menjadi kota layak anak predikat utama di nasional. Nah, sekarang Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) bersama PP masyarakat Surabaya ingin naik kelas ke CFCI atau kesertaan kota layak anak tingkat dunia," kata Kepala Perwakilan UNICEF Untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara saat berkunjung ke Surabaya, Jumat.
Kunjungan Unicef kali ini diwakili oleh Kepala Kebijakan Sosial Unicef, Yoshimi Nishino dan Kepala Perwakilan Unicef Untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara. Perwakilan dari Unicef tersebut, turut didampingi oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Pada kesempatan ini, tamu perwakilan dari Unicef diajak berkeliling menggunakan Suroboyo Bus. Perwakilan dari Forum Anak Surabaya (FAS) dan siswa SMP di Kota Surabaya, turut hadir dalam rombongan.
Setelah berkeliling kota selama satu jam, rombongan berhenti di depan kantor DPRD Surabaya. Di kantor DPRD, rombongan menuju ke ruang rapat untuk membahas peraturan daerah (Perda) yang berkaitan dengan hak-hak anak di Surabaya.
Arie mengatakan, sudah lima tahun terakhir Surabaya berhasil meraih predikat Kota Layak Anak kelas Nasional. Pada tahun ini, Surabaya akan naik kelas menuju kota layak anak kelas dunia atau CFCI.
Menurut Arie, tujuan dari kunjungan kali ini ingin memastikan sekaligus menguji, apakah komitmen Pemkot Surabaya sejalan dengan DPRD untuk menuju ke tingkat CFCI. Sebelumnya, lanjut Arie, Unicef telah berkunjung dan bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta jajarannya di pemkot.
"Ternyata, rekan-rekan dari parlemen pun juga berkomitmen penuh mendukung Surabaya ke tahap CFCI atau kota layak anak di tingkat dunia," katanya.
Dalam pertemuan kali ini, Arie meminta kepada jajaran DPRD dan Pemkot Surabaya untuk mengajak masyarakat Kota Surabaya turut serta mendukung kota layak anak kelas dunia. "Jadi bukan hanya pimpinannya yang ingin menjadikan Surabaya bergabung ke dalam anggota CFCI, akan tetapi juga masyarakat dan anak-anaknya," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, untuk memperkuat Surabaya sebagai KLA dunia, jajaran di DPRD telah menyelesaikan pembahasan rancangan perda tentang perlindungan anak.
"Saat ini masih tahap difasilitasi oleh Gubernur Jawa Timur. Kami harapkan, rancangan perda itu bisa segera difasilitasi oleh gubernur agar bisa segera disahkan," kata Adi.
Setelah berkunjung ke kantor DPRD Kota Surabaya, rombongan Unicef menuju ke ruang sidang wali kota di kantor Balai Kota Surabaya. Pada kesempatan itu, rombongan disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, M. Ikhsan serta jajaran Kepala PD di lingkungan pemkot.
Sekda Ikhsan mengatakan, tujuan dari kunjungan Unicef kali ini adalah untuk mendampingi pemkot dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia.
Ikhsan menjelaskan, dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia atau CFCI, Unicef berkomitmen memberikan pendampingan. "Jadi, waktu pertemuan dengan Unicef tadi juga memberikan lima opsi pendampingan kepada pemkot, apa saja yang dibutuhkan Kota Surabaya,” kata Ikhsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Surabaya kan sudah menjadi kota layak anak predikat utama di nasional. Nah, sekarang Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) bersama PP masyarakat Surabaya ingin naik kelas ke CFCI atau kesertaan kota layak anak tingkat dunia," kata Kepala Perwakilan UNICEF Untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara saat berkunjung ke Surabaya, Jumat.
Kunjungan Unicef kali ini diwakili oleh Kepala Kebijakan Sosial Unicef, Yoshimi Nishino dan Kepala Perwakilan Unicef Untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara. Perwakilan dari Unicef tersebut, turut didampingi oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Pada kesempatan ini, tamu perwakilan dari Unicef diajak berkeliling menggunakan Suroboyo Bus. Perwakilan dari Forum Anak Surabaya (FAS) dan siswa SMP di Kota Surabaya, turut hadir dalam rombongan.
Setelah berkeliling kota selama satu jam, rombongan berhenti di depan kantor DPRD Surabaya. Di kantor DPRD, rombongan menuju ke ruang rapat untuk membahas peraturan daerah (Perda) yang berkaitan dengan hak-hak anak di Surabaya.
Arie mengatakan, sudah lima tahun terakhir Surabaya berhasil meraih predikat Kota Layak Anak kelas Nasional. Pada tahun ini, Surabaya akan naik kelas menuju kota layak anak kelas dunia atau CFCI.
Menurut Arie, tujuan dari kunjungan kali ini ingin memastikan sekaligus menguji, apakah komitmen Pemkot Surabaya sejalan dengan DPRD untuk menuju ke tingkat CFCI. Sebelumnya, lanjut Arie, Unicef telah berkunjung dan bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta jajarannya di pemkot.
"Ternyata, rekan-rekan dari parlemen pun juga berkomitmen penuh mendukung Surabaya ke tahap CFCI atau kota layak anak di tingkat dunia," katanya.
Dalam pertemuan kali ini, Arie meminta kepada jajaran DPRD dan Pemkot Surabaya untuk mengajak masyarakat Kota Surabaya turut serta mendukung kota layak anak kelas dunia. "Jadi bukan hanya pimpinannya yang ingin menjadikan Surabaya bergabung ke dalam anggota CFCI, akan tetapi juga masyarakat dan anak-anaknya," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, untuk memperkuat Surabaya sebagai KLA dunia, jajaran di DPRD telah menyelesaikan pembahasan rancangan perda tentang perlindungan anak.
"Saat ini masih tahap difasilitasi oleh Gubernur Jawa Timur. Kami harapkan, rancangan perda itu bisa segera difasilitasi oleh gubernur agar bisa segera disahkan," kata Adi.
Setelah berkunjung ke kantor DPRD Kota Surabaya, rombongan Unicef menuju ke ruang sidang wali kota di kantor Balai Kota Surabaya. Pada kesempatan itu, rombongan disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, M. Ikhsan serta jajaran Kepala PD di lingkungan pemkot.
Sekda Ikhsan mengatakan, tujuan dari kunjungan Unicef kali ini adalah untuk mendampingi pemkot dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia.
Ikhsan menjelaskan, dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia atau CFCI, Unicef berkomitmen memberikan pendampingan. "Jadi, waktu pertemuan dengan Unicef tadi juga memberikan lima opsi pendampingan kepada pemkot, apa saja yang dibutuhkan Kota Surabaya,” kata Ikhsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023