Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur selama kurun 2021-2022 naik 1,69 persen, yakni dari sebelumnya 3,53 persen pada 2021 menjadi 5,22 persen.
"Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) pertumbuhan ekonomi tahun 2022 meningkat menjadi 5,22 persen, ini lebih baik dibanding tahun 2021 sebesar 3.53 persen," kata Adi Prasetya di Tulungagung, Selasa.
Peningkatan ini disebut Adi tak lepas dari geliat ekonomi yang kembali bergerak aktif pascapandemi COVID-19.
"Angka (pertumbuhan) ini melebihi target kita pada 2022 yang dipatok 3,63 persen," tambahnya.
Ia berharap laju pertumbuhan ekonomi terus bergerak positif di tahun 2023 ini. Terlebih sektor pariwisata dan hiburan sepenuhnya telah dibuka 100 persen.
Hal ini berbeda dibanding tahun 2022 dimana masih ada beberapa pembatasan seiring masih adanya kasus COVID-19 yang menyebabkan kegiatan melibatkan banyak orang dibatasi. Terutama pada awal hingga pertengahan tahun 2022. Akibatnya, roda perekonomian belum bergerak optimal.
Pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditunjang dari sektor usaha pengolahan, perdagangan dan pertanian.
"Kontribusi paling signifikan usaha dan industri pengolahan, tapi terkait laju pertumbuhannya di sisi transportasi dan perdagangan," katanya.
Dijelaskan Adi, sektor transportasi dan perdagangan pada 2022 menyumbang 16,67 persen dari total laju pertumbuhan ekonomi.
Adi melihat kondisi saat ini daya beli masyarakat sudah meningkat.
Pertumbuhan ekonomi dilihat dari jumlah produksi bruto. Semakin banyak produksi mengindikasikan daya beli masyarakat kian meningkat.
"Semoga tahun ini naik lagi. Sebab jika tidak, apalagi jika sampai turun, hal itu bisa penurunan daya beli masyarakat dan inflasi," ujarnya.
Menurut Adi, kalau pertumbuhan stagnan dan inflasi tinggi, dikhawatirkan bisa terjadi stagflasi. "Ini yang sangat ingin kita hindari," lanjutnya.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 ini, pihaknya akan lebih fokus pada sektor yang bisa menunjang, salah satunya sektor pariwisata.
"Kita sarana juga mulai kuat, terus brandingnya juga mulai kuat bahwa Kabupaten Tulungagung merupakan kota pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) pertumbuhan ekonomi tahun 2022 meningkat menjadi 5,22 persen, ini lebih baik dibanding tahun 2021 sebesar 3.53 persen," kata Adi Prasetya di Tulungagung, Selasa.
Peningkatan ini disebut Adi tak lepas dari geliat ekonomi yang kembali bergerak aktif pascapandemi COVID-19.
"Angka (pertumbuhan) ini melebihi target kita pada 2022 yang dipatok 3,63 persen," tambahnya.
Ia berharap laju pertumbuhan ekonomi terus bergerak positif di tahun 2023 ini. Terlebih sektor pariwisata dan hiburan sepenuhnya telah dibuka 100 persen.
Hal ini berbeda dibanding tahun 2022 dimana masih ada beberapa pembatasan seiring masih adanya kasus COVID-19 yang menyebabkan kegiatan melibatkan banyak orang dibatasi. Terutama pada awal hingga pertengahan tahun 2022. Akibatnya, roda perekonomian belum bergerak optimal.
Pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditunjang dari sektor usaha pengolahan, perdagangan dan pertanian.
"Kontribusi paling signifikan usaha dan industri pengolahan, tapi terkait laju pertumbuhannya di sisi transportasi dan perdagangan," katanya.
Dijelaskan Adi, sektor transportasi dan perdagangan pada 2022 menyumbang 16,67 persen dari total laju pertumbuhan ekonomi.
Adi melihat kondisi saat ini daya beli masyarakat sudah meningkat.
Pertumbuhan ekonomi dilihat dari jumlah produksi bruto. Semakin banyak produksi mengindikasikan daya beli masyarakat kian meningkat.
"Semoga tahun ini naik lagi. Sebab jika tidak, apalagi jika sampai turun, hal itu bisa penurunan daya beli masyarakat dan inflasi," ujarnya.
Menurut Adi, kalau pertumbuhan stagnan dan inflasi tinggi, dikhawatirkan bisa terjadi stagflasi. "Ini yang sangat ingin kita hindari," lanjutnya.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 ini, pihaknya akan lebih fokus pada sektor yang bisa menunjang, salah satunya sektor pariwisata.
"Kita sarana juga mulai kuat, terus brandingnya juga mulai kuat bahwa Kabupaten Tulungagung merupakan kota pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023