Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur membangun 250 sumur dalam di lahan-lahan persawahan setempat guna meningkatkan produksi pertanian..
"Program yang dicanangkan sejak 2021 tersebut saat ini sudah 115 titik sumur dalam, dan akan ditambah tahun ini sebanyak 70 titik," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Masun, di Ponorogo, Rabu.
Ke-70 titik sumur tersebut, katanya, saat ini masih tahap verifikasi.
Target 250 sumur dalam yang masuk rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) di bawah kepemimpinan Bupati Sugiri Sancoko itu ditargetkan tuntas pada 2024.
Masun merinci, pada tahun anggaran 2021 pihaknya telah membuat 25 titik sumur dalam, lalu pada 2022 sebanyak 90 titik.
"Jika tahun ini target pembangunan 70 titik sumur dalam tercapai, sisanya yang 60 titik akan kami bangun tahun depan," ujarnya.
Untuk operasionalnya, lanjut Masun, pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan PLN terkait ketersediaan listrik.
Pasalnya banyak titik yang dibangun sumur dalam tidak memiliki sumber listrik yang kuat.
Selain itu, guna menjaga potensi air yang keluar sesuai titik sumur berdasarkan usulan saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
"Ada sejumlah usulan pada Musrembang tahun lalu yakni tentang power listrik yang tidak memungkinkan karena di lereng lereng gunung, makanya kita menggandeng PLN," kata Masun.
Masun menambahkan bahwa sumur dalam meski bukan menjadi sumber utama pengairan sawah tapi peranannya sangat penting yakni sebagai pendukung.
Dalam satu musim sumur dalam bisa menghasilkan debit air tiga ribu hingga enam ribu meter kubik untuk mencakup 20 hektare persawahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Program yang dicanangkan sejak 2021 tersebut saat ini sudah 115 titik sumur dalam, dan akan ditambah tahun ini sebanyak 70 titik," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Masun, di Ponorogo, Rabu.
Ke-70 titik sumur tersebut, katanya, saat ini masih tahap verifikasi.
Target 250 sumur dalam yang masuk rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) di bawah kepemimpinan Bupati Sugiri Sancoko itu ditargetkan tuntas pada 2024.
Masun merinci, pada tahun anggaran 2021 pihaknya telah membuat 25 titik sumur dalam, lalu pada 2022 sebanyak 90 titik.
"Jika tahun ini target pembangunan 70 titik sumur dalam tercapai, sisanya yang 60 titik akan kami bangun tahun depan," ujarnya.
Untuk operasionalnya, lanjut Masun, pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan PLN terkait ketersediaan listrik.
Pasalnya banyak titik yang dibangun sumur dalam tidak memiliki sumber listrik yang kuat.
Selain itu, guna menjaga potensi air yang keluar sesuai titik sumur berdasarkan usulan saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
"Ada sejumlah usulan pada Musrembang tahun lalu yakni tentang power listrik yang tidak memungkinkan karena di lereng lereng gunung, makanya kita menggandeng PLN," kata Masun.
Masun menambahkan bahwa sumur dalam meski bukan menjadi sumber utama pengairan sawah tapi peranannya sangat penting yakni sebagai pendukung.
Dalam satu musim sumur dalam bisa menghasilkan debit air tiga ribu hingga enam ribu meter kubik untuk mencakup 20 hektare persawahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023