Duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir menjadi pasangan Capres dan Cawapres pilihan rakyat di Pilpres 2024 menyusul elektabilitas teratas, salah satunya berdasarkan hasil temuan "Indonesia Political Opinion" (IPO).
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Buhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa, menyebutkan pasangan Ganjar-Erick merupakan aspirasi masyarakat. Munculnya Ganjar-Erick berpotensi memenangkan Pilpres 2024.
"Duet Ganjar-Erick sesuatu yang patut dirayakan. Pemilih mendapatkan saluran capres sesuai dengan aspirasi yang publik inginkan,” katanya.
Seperti diketahui, duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir terus menjadi pasangan yang hangat diperbincangkan oleh publik. Apalagi pasangan ini sudah mendapatkan dukungan dari PAN yang merupakan anggota dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Tak hanya itu, berbagai pengamat juga percaya jika duet Ganjar-Erick telah mengantongi dukungan dari King Maker untuk maju di pilpres 2024, yaitu Presiden Jokowi dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kami tahu Ganjar-Erick ini kan di antara capres dan cawapres paling diasosiasikan dengan Presiden (Jokowi), capres-cawapres yang paling melambangkan atau menyimbolkan keberlanjutan," ujarnya.
Temuan IPO mengungkapkan elektabilitas Ganjar Pranowo-Erick Thohir lebih tinggi jika dibandingkan dengan Airlangga Hartarto ataupun Puan Maharani.
Duet kepala daerah dan menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini berhasil menempati posisi teratas dalam simulasi tiga pasangan pilpres 2024.
Dalam simulasi ini, Ganjar Pranowo-Erick Thohir berhadapan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto-Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto-Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Hasilnya, Ganjar-Erick menjadi pilihan utama masyarakat dengan elektabilitas sebesar 36,8 persen.
Sedangkan, posisi kedua ditempati Prabowo-Muhaimin sebesar 31,5 persen, disusul Airlangga-Ridwan dengan elektabilitas di angka 19,4 persen.
Kemudian sisanya yakni 12,3 persen memutuskan tidak menjawab atau tidak tahu.
Tambahan informasi, survei dilakukan pada 1-7 Maret 2023 dengan jumlah sampel responden sebanyak 1.200. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023