Sejumlah industri kecil dan menengah (IKM) di Kota Probolinggo memanfaatkan limbah kayu menjadi produk ramah lingkungan sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Untuk mendukung itu, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Kayu dan Produk Kayu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menggelar pelatihan teknis untuk membuat produk ramah lingkungan dari limbah kayu pada Selasa hingga Kamis (16/3).

"Sebanyak 25 peserta dari IKM kayu mengikuti pelatihan itu untuk memberikan motivasi, menggali ide dan kreatifitas IKM furniture, serta mengajarkan tentang cara memanfaatkan limbah kayu yang mempunyai nilai jual tinggi," kata Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo Budi Wirawan di Probolinggo, Selasa.

Menurutnya IKM kayu merupakan industri yang menjanjikan karena di Kota Probolinggo terdapat pabrik kayu besar dan pabrik olahan kayu, sehingga limbah kayunya sangat mudah diperoleh dan melimpah.

"Jika itu ditekuni dan diberikan keahlian yang bagus maka bisa menciptakan barang yang berguna dan mempunyai nilai seni dan ekonomi yang tinggi," tuturnya.

Ia mengatakan pelatihan itu sebagai bentuk komitmen antara Pemkot Probolinggo dan Pemprov Jatim dalam mengatasi permasalahan tenaga kerja karena sudah menjadi tugas pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan pelatihan pekerjaan bagi masyarakat.

"Pelatihan kerja itu terus dilakukan untuk semakin meningkatkan SDM masyarakat dan membekali masyarakat dengan kemampuan kerja sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri," katanya.

Ia berharap apa yang sudah diinisiasi Pemkot Probolinggo bisa membuahkan hasil yang maksimal, sehingga diharapkan kerja sama itu tidak akan berhenti hanya disini saja, tetapi akan ada tahap berikutnya.

Sementara itu, Kepala UPT Industri Kayu dan Produk Kayu Disperindag Jatim Arif Khamzah mengatakan perekonomian menjadi lebih kuat karena peran dari IKM, sehingga tidak boleh berkecil hati karena industri yang kuat tidak hanya dilihat dari industri yang besar, justru kekuatan ada di IKM.

"Limbah kayu yang tidak bernilai itu akan bernilai ekonomi tinggi ketika diolah dengan kreatifitas, sehingga melalui kesempatan itu para peserta akan menemukan solusi dan tambahan keahlian," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023