Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyediakan dapur umum untuk warga korban tanah gerak di Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo yang saat ini ada di posko-posko pengungsian.

"Kami sudah hadir di sini sejak pertama kejadian," kata Kepala Dinsos P3A Kabupaten Ponorogo Supriyadi di Ponorogo, Rabu.

Sampai saat ini, lanjut dia, pihaknya terus menyiagakan petugas dan memastikan pasokan kebutuhan pokok untuk konsumsi warga terpenuhi.

Ia menjelaskan para pengungsi, khususnya kaum ibu-ibu, juga diberdayakan untuk ikut memasak demi mempersiapkan mereka untuk mandiri memenuhi kebutuhan logistik selama di pengungsian.

"Perkembangannya akan terus kami evaluasi agar bagaimana nanti masyarakat tidak tergantung sepenuhnya pada Dinsos untuk kebutuhan makanannya," ujarnya.

Oleh karenanya, jumlah petugas taruna siaga bencana (tagana) mulai dikurangi. Dari sebelumnya dikerahkan 20 orang, kini yang masih dipertahankan tinggal tiga orang.

"Kalau tagana saat ini masih mendampingi dan pengawasan ya perlahan kita kurangi," katanya.

Untuk itu pihaknya mulai melibatkan para wanita di pengungsian untuk memasak ditambah dari anggota PKK Desa.

Ia juga memastikan bahwa stok bahan pangan untuk para pengungsi cukup untuk 2 bulan kedepan sehingga ditambah dengan suplai dari donatur.

"Kemarin kita serahkan untuk ibu ibu disana tapi alatnya masih dari kita, Insya Allah cukup bahan pangan untuk dua bulan ke depan," katanya.

Secara umum, kondisi para pengungsi dalam kondisi sehat, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) juga rutin melakukan pemantauan.

Selain itu, kata dia, untuk bantuan lain seperti pakaian saat ini juga dirasa sudah cukup.

"Sampai kapan belum tahu, kemungkinan sampai relokasi, selama belum pindah bahan pangan dan kebutuhan lainnya tetap dari Dinsos," tuturnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023