Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menekan angka kematian ibu (AKI) dari 1.279 kasus di tahun 2021 menjadi 499 pada 2022.

“Alhamdulillah jumlah kematian ibu tahun 2022 turun sebanyak 780 kasus. Penurunan ini terbilang signifikan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin.

Tercatat perbandingan kasus AKI pada tahun 2021 sebesar 234,7 per 100.000 kelahiran hidup.  

Atas keberhasilan tersebut, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih atas kerja keras serta sinergi yang selama ini terbangun dengan baik. Terutama untuk para tenaga kesehatan dan bidan yang menjadi garda terdepan dalam upaya menurunkan AKI.

Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan Pemprov Jatim saat uni mencatatkan jumlah kematian ibu terendah sepanjang tujuh tahun terakhir. 

Di tahun 2016 jumlah kematian ibu di Jatim mencapai angka 534 kasus. Tahun 2017 turun menjadi 529 kasus.

Baca juga: Pemprov Jatim kucurkan Rp30 M untuk Monumen Reog Ponorogo

Kemudian di tahun 2018 kembali turun menjadi 522 kasus. Begitu pula di tahun 2019 berhasil turun menjadi 520 kasus. 

Sedangkan tahun 2020, jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 565 kasus. Tahun 2021 meningkat menjadi 1.279 kasus. Tahun 2022 berhasil ditekan menjadi 499 kasus.

Khofifah mengungkapkan jumlah kematian ibu tahun 2020 dan 2021 banyak disebabkan oleh virus corona (COVID-19).

“Dengan semakin baiknya penanganan Pandemi COVID-19, angka kematian ibu yang sempat meningkat akibat pandemi di tahun 2021 kini berhasil turun drastis. Bahkan angka ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi,” katanya.

Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) di Jatim juga berhasil diteka. Tercatat jumlah kematian bayi tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 182 kasus dibanding tahun 2021. Dari 3.354 kasus turun menjadi 3.172 kasus.

Menurut Khofifah, capaian ini juga menjadi bukti bahwa layanan kesehatan masyarakat di Jatim semakin membaik. 

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini selanjutnya mengajak para pihak terkait untuk semakin erat membangun sinergi sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa semakin ditekan.

“Mari kita perkuat kolaborasi dan sinergi untuk bisa semakin memberikan layanan terbaik bagi para ibu. Saya minta kepada Kadinkes Jatim untuk terus mengawal kesehatan ibu dan anak di Jatim dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas,” tuturnya.
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023