Tingkat kemiskinan di Kota Madiun, Jawa Timur, pada tahun 2022 tercatat oleh BPS setempat mencapai 4,76 persen menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,09 persen.

"Artinya ada penurunan kemiskinan sebesar 0,33 persen di Kota Madiun," ujar Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapelitbangda Kota Madiun, Elita MardianiElita Mardiani di Madiun, Senin.

Sementara tingkat kemiskinan ekstrem tahun 2022 berada di angka 0,30 persen yang menempatkan Madiun di urutan kedua terbawah di Jawa Timur. Adapun kemiskinan ekstrem di Kota Madiun tersebut di antaranya adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan kaum lansia yang telah tidak produktif.

Elita menyebut tingkat kemiskinan ekstrem tersebut ditargetkan nol persen atau tidak ada sama sekali pada 2024. "Tentu saja ada banyak upaya ya. Tidak hanya di satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tertentu, tetapi dari beberapa OPD, sekaligus penanganannya," kata dia.

Ia memberikan contoh, program Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan beragam bantuan sosialnya, mulai Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT),  bansos air, bantuan khusus lansia dan ODGJ, serta lainnya. 

Sementara itu Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM hadir dengan jaminan sosial pekerja sektor informal. SDinas Pendidikan juga hadir dengan bantuan seragam gratis dan program pinjam pakai laptop. Hal itu tentu juga turut meringankan beban masyarakat dari urusan pendidikan.

"Ada juga program dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terkait bantuan pupuk serta Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB dengan Warung Setop Stunting. Artinya, kemiskinan ini benar-benar kita keroyok penanganannya," kata dia.

Selain itu berbagai upaya lain juga terus dilakukan untuk menekan kemiskinan. Salah satunya melalui Program Madiun Membangun Sejahtera Bersama Warga (Mbangun Swarga).

Ini dimulai dari penyiapan aplikasi dan database terintegrasi, survei, dan verifikasi, serta penetapan sasaran kemiskinan. Harapannya, berbagai program khususnya bantuan bisa tepat sasaran. 

Selain itu Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun juga memberikan fasilitas agar masyarakat berdaya, salah satunya program lapak UMKM tiap kelurahan dengan harapan memunculkan pelaku UMKM baru dan mengangkat derajat ekonomi mereka.

"Seperti yang disampaikan Bapak Wali Kota, bahwa orang lapar jangan dikasih nasi. Nasinya habis lapar lagi. Orang lapar diberi cara mencari nasi, maka akan kenyang terus. Karena itu kita juga berupaya mengentaskan kemiskinan ini tidak hanya melalui bantuan, tetapi juga mendorong masyarakat agar bisa mandiri dan perlahan lepas dari garis kemiskinan," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023