Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak warga Kota Pahlawan, mendukung program Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupa pencocokan dan penelitian (Coklit) sebagai pemutakhiran data pemilih.

"Saya minta tolong kepada seluruh warga Kota Surabaya bantu teman-teman KPU untuk menyukseskan coklit ini," kata Eri Cahyadi setelah menyambut kedatangan KPU Surabaya di kediaman pribadinya di kawasan Ketintang, Surabaya, Kamis.

Sehingga, lanjut dia, bisa mengetahui jumlahnya pemilih yang harus menggunakan hak pilihnya. "Ayo warga Surabaya ikut coklit dengan membantu pendataan KPU untuk menyukseskan Pemilu," kata dia.

Saat pelaksanaan coklit, KPU Surabaya melalui Petugas Pemutakhiran Pemilih (Pantarlih) melakukan pencocokan data terhadap seluruh anggota keluarga Wali Kota Eri, sebab data tersebut harus sesuai dengan kondisi di lapangan, mulai dari data KTP Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) sebagai data pendukung dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

"Alhamdulilah pagi hari ini KPU Surabaya melakukan coklit, pencocokan data terkait dengan Pemilu 2024, sehingga kami mencocokkan berapa jumlah anggota keluarga di rumah kami yang mempunyai hak memilih. Ada saya, istri saya (Rini Indriyani), dan anak saya yang pertama karena sudah berusia 18 tahun," kata Wali Kota Eri.

Namun, anak kedua Wali Kota Eri belum mendapatkan kesempatan menggunakan hak pilihnya pada perhelatan pesta demokrasi 2024. Sebab, usia sang anak belum mencapai 17 tahun.

"Jadi yang kedua masih belum 17 tahun, karena itu yang dicocokkan oleh KPU ada 3 orang  sehingga ditempeli (stiker coklit) ini," ujar Eri.

Meski demikian, Eri mengajak seluruh warga di Kota Pahlawan untuk membantu KPU Surabaya dalam tahapan coklit. "Berikan data yang benar, berikan waktu untuk teman-teman KPU saat mendata. Karena ini untuk kebaikan bangsa dan negara, khususnya untuk kebaikan Kota Surabaya," kata dia.

Sebab, menurut dia, keterlibatan masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya sangat menentukan calon pemimpin bagi warga Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, serta Bangsa Indonesia.

"Ayo cari pemimpin yang baik untuk di Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Negara Indonesia. Sehingga gunakan hak pilihnya, itu pesan saya kepada masyarakat Surabaya. Karena Surabaya nasibnya seperti apa? Indonesia itu nasibnya seperti apa? itu tergantung dari keikutsertaan masyarakat untuk memilih pemimpinnya," kata dia.

Dengan dilakukannya tahapan coklit ini, Eri meyakini bahwa persentase pemilih di Kota Surabaya lebih meningkat dari sebelumnya. Dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut mensukseskan pesta demokrasi yang rencananya akan diadakan pada 14 Februari 2024.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023