Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri RI bakal membuka formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemadam Kebakaran sebanyak 3.217 orang.

"Terdiri dari pemadam kebakaran pemula, terampil dan ahli kebakaran pertama", ujar Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, dalam siaran pers diterima di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, peran sangat vital dari satuan pemadam kebakaran (Satdamkar) semakin aktual dan nyata sehingga dirasakan oleh masyarakat, namun sayangnya dari aspek kelembagaan maupun personel masih minim sehingga dibuka kesempatan PPPK.

Safrizal yang berkesempatan membuka Rakornas Satdamkar di Jakarta menyampaikan bahwa satuan tersebut merupakan garda terdepan untuk menjamin ketenteraman serta perlindungan masyarakat dalam menjalankan seluruh aktivitasnya.

"Khususnya aktivitas perekonomian dari ancaman risiko dan bahaya kebakaran," ucapnya.

Selain melakukan tugas pemadaman dan pengendalian kebakaran, kata dia, Satdamkar juga melaksanakan tugas penyelamatan non-kebakaran untuk menangani kejadian-kejadian yang  membahayakan manusia.

Berdasarkan data yang dimilikinya, sepanjang tahun 2022 Satdamkar telah menangani 17.672 operasi pemadaman kebakaran dan 53.110 operasi penyelamatan non-kebakaran atau bila diakumulasikan sebanyak 70.782 di seluruh Indonesia.

Operasi penyelamatan non-kebakaran dikatakannya sangat dinamis dan variatif, mulai dari animal rescue seperti penanganan sarang tawon, penanganan ular, dan hewan liar lainnya.

Lalu, penyelamatan kecelakaan transportasi, vertical rescue sampai kejadian masyarakat sehari-hari seperti pelepasan cincin, anak terjepit sampai penanganan barang-barang pribadi masyarakat terjatuh dalam gorong-gorong. 

Selain itu, salah satu peran Satdamkar lainnya yang juga menonjol saat dimobilisasi untuk terlibat dalam penanganan COVID-19, terutama bantuan penyemprotan disinfektan di tempat terbuka maupun tertutup.

Peran ini, lanjut dia, semakin relevan dan sejalan dengan momentum kebangkitan pascapandemi, yang upaya pemulihan ekonomi nasionalnya dilaksanakan secara masif di berbagai sektor untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Salah satu faktornya, kata Safrizal, harus didukung oleh mitigasi risiko kebakaran.

"Fire resilience index harus menjadi instrumen utama untuk memetakan potensi ancaman kebakaran sekaligus kekuatan Satdamkar di daerah. Galang solidaritas relawan pemadam kebakaran untuk melipatgandakan kekuatan dan pemenuhan kapasitas percepatan response time pemadaman kebakaran dan penyelamatan," tuturnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023