Tim voli putri Jakarta Pertamina Fastron menjaga persaingan menuju grand final usai membekuk Jakarta BIN dengan skor 3-1 (33-31, 17-25, 25-18, 25-22) pada laga final four Proliga di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Minggu malam.

Kemenangan ini menjadi kebangkitan tim asuhan Eko Waluyo setelah pada laga pertama, Jumat (24/2), menyerah 1-3 dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.

Pertamina Fastron untuk sementara berada di urutan ketiga klasemen sementara final four di bawah Bandung bjb Tandamata dan Gresik Petrokimia. Sedangkan Jakarta BIN yang kalah dua kali (sebelumnya kalah 2-3 dari Bandung bjb) berada di posisi terbawah.

"Mudah-mudahan kemenangan ini menjadi momentum bagi anak-anak untuk menatap laga selanjutnya. Memang tidak mudah untuk bangkit setelah mengalami tiga kekalahan beruntun sejak akhir putaran kedua hingga seri pertama final four ini," kata pelatih Jakarta Pertamina Fastron Eko Waluyo seusai pertandingan.

Dari tiga kekalahan beruntun itu, salah satunya dialami Yolla Yuliana dan kawan-kawan dari Jakarta BIN pada seri terakhir putaran kedua dengan skor 0-3.

Kendati menang, Eko Waluyo menyebut permainan timnya masih belum sepenuhnya maksimal seperti saat menjuarai putaran pertama babak reguler, terutama penampilan spiker Megawati Hangestri.

Pemain asal Jatim ini bahkan sempat ditarik keluar oleh Eko Waluyo pada pertengahan set karena beberapa kali gagal memberikan poin. Strategi itu cukup berhasil dan Pertamina Fastron memenangi deuce panjang 33-31.

Akan tetapi, penampilan Pertamina Fastron kembali menurun pada set kedua sehingga Jakarta BIN bisa menekan dan menang 25-17 untuk menyamakan skor 1-1.

Eko Waluyo kembali memompa semangat juang anak asuhnya saat memasuki set ketiga dan penampilan timnya membaik hingga menang 25-18.

Kebangkitan Pertamina Fastron berlanjut pada set keempat saat mereka unggul jauh 19-11. Namun, Jakarta BIN sempat mendekat 19-16 lewat serangan servis Ratri Wulandari yang membuat receive pemain Pertamina Fastron tidak bagus.

Akan tetapi, Jakarta BIN gagal membendung tekanan Pertamina Fastron yang dilancarkan lewat smes keras dua pemain asingnya Marija Zelenovic dan Oleksandra Bytzenko.

"Jujur, tekanan jelas ada karena laga pertama kami sudah kalah. Kami harus menang untuk menjaga persaingan ke grand final," kata Yolla Yuliana.

Kapten tim Jakarta BIN Ratri Wulandari menyebut dua kekalahan pada seri pertama babak empat besar di Gresik belum menutup peluang timnya menuju grand final, namun perjuangan selanjutnya menjadi sangat berat.

"Memang ada sedikit faktor kelelahan fisik, termasuk dua pemain asing kami. Namun, kami tetap akan berjuang untuk meraih hasil maksimal pada laga berikutnya," kata pemain tim nasional itu.

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023