Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memutuskan semua satuan pendidikan pada tahun ajaran baru 2023 menerapkan Kurikulum Merdeka.
Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin mengemukakan implementasi Kurikulum Merdeka ini menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10.
"Sampai saat ini semua sekolah atau lembaga sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, tapi masih bertahap belum serentak," katanya di Kediri, Jumat.
Muhsin juga menambahkan pada tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan di Kabupaten Kediri telah menerapkan jalur mandiri belajar yakni telah menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan atau masih memakai kurikulum lama.
Untuk mengimplementasikan target tahun ajaran baru 2023 Disdik Kabupaten Kediri mulai awal tahun 2023 melakukan percepatan aktivasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) sampai aksi nyata 100 persen. Adapun jumlah guru di Kabupaten Kediri untuk tingkat SD sebanyak 5.492 dan tingkat SMP sebanyak 2604 pendidik.
"Di Jawa Timur kami (Kabupaten Kediri) tertinggi, 1.600 guru telah aktivasi PMM sampai dengan aksi nyata. Target kami di 2023 semua guru," kata dia.
Ia juga menambahkan percepatan aktivasi PMM sampai aksi nyata dimulai dari sosialisasi Kurikulum Merdeka bagi kepala satuan pendidikan, pelatihan bagi guru dan kepala sekolah secara masif.
"Di Februari ini, kami juga telah melakukan penguatan implementasi Kurikulum Merdeka di komunitas internal maupun luar Disdik, termasuk di masing-masing satuan pendidikan," kata dia.
Sementara itu langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini juga akan terus dilakukan hingga tercapai target implementasi dan aksi nyata PMM pada tahun ajaran baru 2023 atau pada Juli 2023.
Kurikulum Merdeka ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni merupakan kurikulum yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Peluncuran Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022 ini diiringi dengan peluncuran PMM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin mengemukakan implementasi Kurikulum Merdeka ini menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10.
"Sampai saat ini semua sekolah atau lembaga sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, tapi masih bertahap belum serentak," katanya di Kediri, Jumat.
Muhsin juga menambahkan pada tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan di Kabupaten Kediri telah menerapkan jalur mandiri belajar yakni telah menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan atau masih memakai kurikulum lama.
Untuk mengimplementasikan target tahun ajaran baru 2023 Disdik Kabupaten Kediri mulai awal tahun 2023 melakukan percepatan aktivasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) sampai aksi nyata 100 persen. Adapun jumlah guru di Kabupaten Kediri untuk tingkat SD sebanyak 5.492 dan tingkat SMP sebanyak 2604 pendidik.
"Di Jawa Timur kami (Kabupaten Kediri) tertinggi, 1.600 guru telah aktivasi PMM sampai dengan aksi nyata. Target kami di 2023 semua guru," kata dia.
Ia juga menambahkan percepatan aktivasi PMM sampai aksi nyata dimulai dari sosialisasi Kurikulum Merdeka bagi kepala satuan pendidikan, pelatihan bagi guru dan kepala sekolah secara masif.
"Di Februari ini, kami juga telah melakukan penguatan implementasi Kurikulum Merdeka di komunitas internal maupun luar Disdik, termasuk di masing-masing satuan pendidikan," kata dia.
Sementara itu langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini juga akan terus dilakukan hingga tercapai target implementasi dan aksi nyata PMM pada tahun ajaran baru 2023 atau pada Juli 2023.
Kurikulum Merdeka ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni merupakan kurikulum yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Peluncuran Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022 ini diiringi dengan peluncuran PMM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023