Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo akan memberikan pelayanan terbaik bagi pemilih kebutuhan khusus pada Pemilu 2024, salah satunya membuat tempat pemungutan suara (TPS) ramah disabilitas.

Ketu KPU Kabupaten Situbondo Marwoto di Situbondo, Kamis, mengatakan bahwa aturan mengenai pemilih disabilitas sudah lama dan pada pemilu sebelumnya juga telah diterapkan memberikan kemudahan bagi mereka saat menyalurkan hak suaranya.

"Kalau mengenai aturan pemilih ibu hamil, lansia, dan sakit itu sudah dahulu, dan tentunya tidak perlu antre dan didahulukan. TPS khusus bagi teman-teman disabilitas pemilu sebelumnya juga sudah diterapkan dan ada TPS khusus," katanya.

Marwoto menjelaskan bahwa berdasarkan regulasi kaum disabilitas juga harus terdata sebagai pemilih dan disabilitas juga menjadi sasaran petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk pencocokan dan penelitian (coklit).

"Mereka (kaum disabilitas) warga negara Indonesia yang juga punya hak sama dengan warga negara lainnya," ucap Marwoto.

Menurut dia, KPU juga menyiapkan dukungan fasilitas bagi pemilih disabilitas untuk memudahkan mereka ketika menyalurkan hak suaranya agar tidak mengalami kesulitan.

Paling tidak, lanjut Marwoto, lokasi TPS mudah dijangkau kaum difabel pengguna kursi roda dan tongkat serta lainnya.

Untuk pelayanan, kata dia, juga menjadi perhatian KPU khususnya pemilih tunanetra boleh membawa atau menggunakan jasa pendamping saat mencoblos di TPS.

"Pendamping bisa dari petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) atau orang lain yang ditunjuk oleh pemilih. Akan tetapi, ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan oleh pendamping," ujar Marwoto.

Sementara itu, Ketua Pelopor Peduli Disabilitas (PPDiS) Situbondo Luluk Ariyantini menuturkan bahwa KPU telah memberikan pelayanan baik kepada kaum difabel.

"Kalau jumlah pemilih disabilitas pada pemilu sebelumnya ada sekitar 1.600 orang. Pemilu 2024 kemungkinan besar akan bertambah karena data di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) tercatat ada ada 6.000 orang. Akan tetapi, itu tidak semuanya punya hak pilih karena sebagian belum berumur 17 tahun," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023