Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur menggelar operasi pasar dengan menggelontorkan lima ton beras bersubsidi yang dijual murah kepada masyarakat umum daerah itu, Selasa.

Kegiatan yang dipusatkan di sekitaran Pasar Subuh Kota Trenggalek itu disambut warga yang antusias dengan operasi pasar di tengah lonjakan harga beras di pasaran saat ini.

"Beras murah ini dijual dengan kemasan 5 kilogram dengan harga Rp43 ribu atau Rp8.600 per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dari harga beras di pasaran saat ini," kata Sekda Trenggalek Edy Supriyanto di Trenggalek.

Sejak dibuka, operasi pasar itu langsung diserbu warga. Antrean membeli beras murah bahkan sampai memanjang, membuat petugas harus cekatan dan sigap mengatur giliran dengan membatasi pembelian untuk mencegah aksi borong.

Ia mengatakan saat ini indeks harga produsen (IPH) khusus beras di kisaran Rp12 ribu per kilogramnya.

Penjualan beras murah itu dilakukan untuk mengendalikan laju inflasi.

Dengan menekan harga jual beras itu diharapkan turut berpengaruh terhadap harga komoditas lainnya yang turut mengalami kenaikan menjelang momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Harapan kami dengan menekan harga beras bisa berpengaruh terhadap (penurunan) harga komoditas lainnya," katanya.

Ia menambahkan, dalam operasi pasar itu pihaknya membatasi pembelian konsumen sebanyak dua paket.

Pembatasan pembelian itu dilakukan agar distribusi beras subsidi itu bisa merata dan menjamah masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Syarat ASN (aparatur sipil negara) tidak boleh nimbrung (ikut membeli). Maksimal dua pak per orang," katanya.

Operasi pasar itu nantinya bakal dilakukan secara berkala hingga harga komoditas beras kembali stabil.

Selain beras, nantinya pihaknya bakal menggelar operasi serupa untuk komoditas lainnya yang dinilai harganya bergolak dan memberatkan daya beli masyarakat.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023