Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Madiun,  menggelontorkan 2.300 ton cadangan beras pemerintah (CBP) untuk menekan laju kenaikan harga beras di pasaran lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun Ferdian Darma Atmaja di Madiun, Selasa, mengatakan ribuan ton beras jenis medium tersebut didistribusikan di wilayah kerjanya meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Ngawi dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp9.450 per kilogram.

"Jadi, sejak awal tahun hingga hari ini kami sudah menggelontorkan sebanyak 2.300 ton beras CPB di wilayah Madiun dan Ngawi dalam program SPHP, melalui jaringan pasar maupun pengecer," ujar Ferdian.

Selain itu, beras medium tersebut juga digelontorkan melalui kegiatan operasi pasar yang digelar bekerja sama dengan dinas perdagangan pemda setempat.

Menurut dia, operasi pasar serta program SPHP tersebut dilakukan oleh Bulog seiring harga beras di pasaran yang mencapai Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sementara harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yakni Rp9.450 per kilogram.

Dalam operasi pasar itu, Bulog mendistribusikan ke para pedagang beras atau toko-toko kelontong dan juga masyarakat.

Ia menambahkan operasi pasar guna menekan harga beras lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan tersebut, akan terus dilakukan hingga harga beras di pasaran kembali stabil.

"Selama ini, pelaksanaan operasi pasar menekan harga beras tersebut cukup mendapatkan respons positif dari masyarakat. Tentunya kami akan terus melaksanakan operasi pasar di wilayah kerja dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah," katanya.

Ferdian meminta masyarakat tidak terlalu khawatir karena Perum Bulog Kantor Cabang Madiun menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau meskipun saat ini di pasaran mengalami kenaikan harga.

Dia juga memastikan bahwa ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki oleh Bulog Kantor Cabang Madiun masih sangat mencukupi.

"Sampai saat ini stok beras ada sekitar 1.100 ton yang tersebar di gudang-gudang wilayah kerja. Kami juga tetap melakukan penyerapan beras petani, terlebih sebentar lagi wilayah Madiun dan Ngawi memasuki masa panen," kata dia.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023