Pemerintah Kota Probolinggo dan Perum Bulog akan melanjutkan kegiatan operasi pasar yang menyediakan komoditas beras dengan harga murah menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
"Kalau memang dibutuhkan, kami akan meneruskan program operasi pasar beras murah itu menjelang dan selama Ramadhan untuk membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo Fitriawati di kota setempat, Senin.
Pemkot Probolinggo bersama Bulog menggelar operasi pasar beras murah selama sepekan lebih yang dilakukan secara bertahap di beberapa kecamatan di kota setempat dan pada Senin, giliran operasi pasar beras di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, beras medium dijual dengan harga Rp8.600/kg dan hal itu berbeda jauh dengan harga di pasaran yang berkisar Rp11 ribu hingga Rp15 ribu/kg.
"Kami akan melanjutkan operasi pasar kerja sama dengan Bulog lagi pada saat Ramadhan. Kami menyiapkan kerja sama untuk program pasar murah selama 18 hari," tuturnya.
Sementara Camat Wonoasih Deus Nawandi mengatakan pihaknya menyambut baik program tersebut dan operasi pasar beras murah itu dilakukan guna menekan inflasi dan membantu warga, agar dapat membeli beras medium dengan harga terjangkau.
"Kegiatan itu bisa mengurangi beban masyarakat dan membantu untuk mendorong agar harga beras tidak terkerek inflasi yang lebih tinggi lagi," katanya.
Berdasarkan catatan data Perum Bulog Sub Divre VIII Probolinggo yakni dari total 795 warga, setelah diverifikasi pihak kecamatan maka berkurang menjadi 788 warga saja di enam kelurahan di Kecamatan Wonoasih yang mendapat jatah tebus murah beras medium yang dilangsungkan pada 20-22 Februari 2023.
Sementara Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Sub Divre VIII Probolinggo Nur Huda mengatakan total sebanyak 75 ton beras didistribusikan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan beras di Kota Probolinggo yakni setiap kecamatan mendapatkan jatah 15 ribu kilogram untuk warga yang memiliki kartu Pandalungan, Bestari, dan pelaku usaha.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kalau memang dibutuhkan, kami akan meneruskan program operasi pasar beras murah itu menjelang dan selama Ramadhan untuk membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo Fitriawati di kota setempat, Senin.
Pemkot Probolinggo bersama Bulog menggelar operasi pasar beras murah selama sepekan lebih yang dilakukan secara bertahap di beberapa kecamatan di kota setempat dan pada Senin, giliran operasi pasar beras di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, beras medium dijual dengan harga Rp8.600/kg dan hal itu berbeda jauh dengan harga di pasaran yang berkisar Rp11 ribu hingga Rp15 ribu/kg.
"Kami akan melanjutkan operasi pasar kerja sama dengan Bulog lagi pada saat Ramadhan. Kami menyiapkan kerja sama untuk program pasar murah selama 18 hari," tuturnya.
Sementara Camat Wonoasih Deus Nawandi mengatakan pihaknya menyambut baik program tersebut dan operasi pasar beras murah itu dilakukan guna menekan inflasi dan membantu warga, agar dapat membeli beras medium dengan harga terjangkau.
"Kegiatan itu bisa mengurangi beban masyarakat dan membantu untuk mendorong agar harga beras tidak terkerek inflasi yang lebih tinggi lagi," katanya.
Berdasarkan catatan data Perum Bulog Sub Divre VIII Probolinggo yakni dari total 795 warga, setelah diverifikasi pihak kecamatan maka berkurang menjadi 788 warga saja di enam kelurahan di Kecamatan Wonoasih yang mendapat jatah tebus murah beras medium yang dilangsungkan pada 20-22 Februari 2023.
Sementara Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Sub Divre VIII Probolinggo Nur Huda mengatakan total sebanyak 75 ton beras didistribusikan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan beras di Kota Probolinggo yakni setiap kecamatan mendapatkan jatah 15 ribu kilogram untuk warga yang memiliki kartu Pandalungan, Bestari, dan pelaku usaha.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023