Surabaya - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Jawa Timur mengusulkan penambahan modal usaha untuk koperasi wanita (Kopwan) di daerah itu pada 2012. Sekretaris Diskop UMKM Jatim, Sularso di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pada periode 2009-2010, sebanyak 1.000 unit kopwan masing-masing kopwan mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp25 juta. "Kami mengusulkan penambahan modal lagi sebesar Rp25 juta sehingga sampai 2012 modal kopwan bisa mencapai Rp50 juta," katanya. Menurut dia, tidak semua kopwan yang nantinya mendapatkan penambahan modal. "Hanya kopwan yang memiliki kinerja baik yang mendapatkan tambahan modal," tuturnya. Usulan penambahan modal usaha tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam mengembangkan usaha perkoperasian. Tahun ini, Pemprov Jatim melakukan identifikasi dan menggandeng pihak perguruan tinggi untuk melakukan penilaian terhadap 3.750 unit kopwan yang didirikan sejak 2009. Kopwan yang menerima dana tambahan nanti yang fokus dalam menjalankan usaha simpan pinjam. Dari 1.000 unit kopwan itu, jelas Sularso, ada kopwan yang kinerjanya memuaskan karena dalam setahun mampu mengakumulasi dana dari anggotanya hingga Rp175 juta. Selama ini Diskop UMKM juga memberikan bimbingan teknis menajemen koperasi, laporan keuangan, dan tanggung renteng kepada 1.500 unit kopwan yang dibentuk pada 2010. Diskop UMKM juga menggelar pendidikan dan pelatihan vokasional terhadap 2.850 anggota kopwan serta memberikan bantuan stimulan peralatan usaha. "Tahun ini kami juga membagikan buku SOP ke 8.506 unit kopwan melalui pemerintah kabupaten/kota," ucap Sularso. Pendirian kopwan sebagai upaya dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan perbankan yang kini banyak menggarap segmen mikro di daerah-daerah. "Ekspansi hingga pelosok desa ini dijadikan strategi ampuh menjaga lembaga yang berbasis kekeluargaan tetap eksis," ujarnya. Sampai saat ini di Jatim terdapat 8.750 unit kopwan yang tersebar di perdesaan untuk memerangi praktik rentenir.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011