Magetan - Jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dengan Karanganyar, Jawa Tengah, diperbaiki, untuk mempersiapkan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun 2011.
Jalan yang biasa disebut sebagai jalan tembus ini, merupakan jalur alternatif bagi pemudik dari arah Jawa Timur menuju Jawa Tengah atau sebaliknya, yang berada di lereng Gunung Lawu.
"Panjang ruas jalan yang diperbaiki mencapai 1,3 kilometer. Perbaikan sudah dilakukan sejak tanggal 28 Juli lalu dan diperkirakan pada 10 Agustus nanti sudah selesai" ujar Pengawas Perbaikan Jalan Magetan-Karanganyar, Eko, Sabtu.
Menurut dia, perbaikan yang dilakukan pada jalan ini hanya proses "piling" saja. Yakni, ruas jalan yang dipilih untuk diperbaiki akan dikeruk dan dilakukan pengaspalan ulang atau tambal sulam.
"Sebetulnya, secara umum kondisi jalan masih bagus. Sebab, jalan ini hanya dilalui oleh kendaraan pribadi dan bukan bus, truk, ataupun kendaraan alat berat seperti jalur Madiun-Jiwan-Maospati-Ngawi-Mantingan," papar Eko.
Pihaknya optimistis perbaikan jalan tidak molor, sehingga sebelum lebaran jalur alternatif penghubung Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah ini sudah siap dilalui pemudik.
Kepala Seksi Jalan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Madiun, Marijatoel Itijah, mengatakan, perbaikan jalan dengan cara "piling" atau tambal sulam, merupakan pemeliharaan jalan secara rutin. Hal ini karena keterbatasan dana yang ada untuk melakukan perbaikan jalan secara total.
Tahun ini dana reguler untuk pemeliharaan rutin jalan dari APBD Provinsi Jawa Timur dialokasikan sebesar Rp6,7 miliar. Dana tersebut telah digunakan untuk perbaikan fisik sejumlah jalan provinsi dan nasional. Seperti pelebaran jalan, penutupan lubang, perbaikan jembatan dan gorong-gorong, serta pembuatan tembok penahan jalan.
"Jumlah dana perbaikan tersebut masih akan ditambah lagi dengan dana yang bersumber dari APBN, yang mencapai sekitar Rp12 miliar. Dana ini akan digunakan setelah Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), mendatang," tutur Marijatoel Itijah, menambahkan.
Meski perbaikan jalan hanya dilakukan pada "spot-spot", namun pihaknya menjamin kondisi jalan nasional dan provinsi di wilayahnya memiliki kemantapan atau kondisi yang bagus. Yakni, kemantapan jalan nasional di wilayah setempat mencapai 86 persen dan tidak mantap 14 persen. Sedangkan tingkat kemantapan jalan provinsi mencapai 70 persen dan tidak mantap 30 persen.
"Hal ini karena perbaikan dan pemeliharaan jalan kami lakukan secara berkala, tidak hanya pada saat arus mudik dan balik saja. Meski tidak dipungkiri, momen lebaran memang menjadi perhatian tersendiri karena pada saat itu, arus lalu lintas meningkat tajam," paparnya.
Ia menerangkan, jalan nasional yang menjadi tanggung jawab UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur, di Madiun, di antaranya ruas Kertosono-Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Maospati-Kabupaten Magetan, hingga Mantingan-Kabupaten Ngawi yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Panjang jaraknya mencapai 155 kilometer.
Sedangkan jalan provinsi di antaranya ruas Dolopo-Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo yang berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan Trenggalek. Lalu, jalur Maospati-Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, dengan total panjang sekitar 137 kilometer.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011