KPU Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data calon pemilih dengan melibatkan sebanyak 3.732 petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk pelaksanaan Pemilu 2024.

"Pelaksanaan coklit dilakukan serentak pada 12 Februari hingga 14 Maret 2023," kata Komisioner KPU Ngawi Aman Ridho Hidayat di Ngawi, Rabu.

Menurut dia, saat coklit, pantarlih mendatangi masing-masing rumah warga untuk melakukan pendataan. Dalam coklit itu, petugas mencocokkan data pemilih, mendata masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih, serta mencoret pemilih jika ditemukan tidak memenuhi syarat.

"Dalam coklit dilakukan pendataan sesuai dengan identitas kartu keluarga dan KTP elektronik. Selanjutnya, petugas juga menggunakan aplikasi e-coklit sehingga data dari Pantarlih bisa langsung terekam dalam sistem data pemilih yang KPU miliki," kata Ridho.

Ia berharap masyarakat bisa berpartisipasi dalam penyusunan data pemilih yang akurat dan mutakhir. Juga, memberikan informasi yang benar ke petugas terkait identitas kependudukan keluarga.

Untuk mempercepat proses coklit, warga dapat menyiapkan bukti pendukung seperti Kartu Keluarga (KK) maupun KTP elektronik (e-KTP). Bagi warga yang sudah didatangi petugas, nantinya akan mendapat tanda bukti terdaftar dan bukti coklit berupa stiker yang dipasang di depan rumah.

Ridho menambahkan, dalam proses coklit KPU setempat melibatkan 3.732 pantarlih, hal itu disesuaikan dengan estimasi jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dibentuk berdasarkan hasil sinkronisasi data kependudukan di masing-masing Kabupaten/Kota untuk gelaran Pemilu 14 Februari 2024.

Terdapat sejumlah hal yang wajib diperhatikan petugas coklit dalam melakukan pendataan, di antaranya adalah warga yang berusia 17 tahun sebelum Februari 2024 namun saat pemilu nanti sudah 17 tahun, maka harus tetap didata.

Selain itu, TNI/Polri yang sudah pensiun juga mendapatkan hak pilih. Sedangkan, warga yang sudah meninggal dunia atau pindah tempat tinggal dicoret dari daftar pemilih. Namun, bagi warga yang sudah pindah domisili tapi KTP-nya masih Ngawi, maka tetap ikut pendataan di Ngawi.

"Saya harap masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam coklit tersebut, sehingga bisa mengikuti Pemilu tahun depan dengan lancar," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023