Pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Agung Sedayu Group, mengingatkan masyarakat pentingnya memupuk semangat kebhinnekaan dan pelestarian budaya melalui webinar dan lomba penulisan untuk wartawan bertajuk "Merayakan Keberagaman di EcoPark PIK 2", Selasa.

"Kami berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menghadirkan kawasan yang berkualitas dan sekaligus dapat mengapresiasi keberagaman budaya Indonesia dan dunia di satu lokasi, Ecopark 2. Untuk itulah pada hari ini kita menyelenggarakan webinar bersama para pakarnya," kata Ivon Novita dari Agung Sedayu Group yang memandu acara.

Director DP Architects Singapore, Rida Sobana menjelaskan, konsep dasar dari ecopark itu adalah mencoba menggabungkan dua peran yaitu sustainability, fungsi dasar yaitu sebagai penyediaan ruang terbuka hijau yang asri, menjadi paru-paru kota PIK2.

Selanjutnya, fungsi penampungan air hujan dan pengendalian banjir, serta menjamin terciptanya ekosistem lingkungan yang sehat.

"Peran kedua adalah place making/public space di mana fungsi lainnya adalah menciptakan ruang hijau yang aktif dan menjadi destinasi favorit komunitas dan warga di sekitar, sehingga menjadi bagian yang integrated dari tata ruang kota di PIK2," kata Rida yang merupakan design consultant.

Secara prinsip, karena ukuran ecopark yang sangat luas, maka dibagi atas tiga bagian, yakni barat, tengah, dan timur.  Barat bertemakan air, tengah bertemakan taman, dan timur bertemakan alam.

Hal yang menarik adalah di tepi danau di dalam ecopark akan dibangun rumah-rumah ibadah dengan desain yang yang ikonik. Salah satu rumah ibadah di sini yaitu Masjid Agung PIK2, yang menjadi pusat dari Halal District PIK2 seluas 4,5 Ha.

Di kanan dan kiri masjid akan hadir pusat kuliner dan wisata halal seperti Haji Lane di Singapura, serta pasar tradisional yang dikelola secara modern seperti Geylang Serai Singapura.

Selain masjid, juga direncanakan untuk dibangun gereja katholik, vihara dan kuil. Selain fasilitas ibadah, rencananya juga disiapkan sekolah, rumah sakit, dan area bermain anak terbesar yang semuanya didesain menyatu dengan alam. 

“Kawasan ecopark mewakili keragaman kultur budaya dunia, termasuk di antaranya zona halal yang terinspirasi dari pusat-pusat kebudayaan Islam di dunia, seperti Kerajaan Mataram dari Nusantara dan Xinjiang dari Tiongkok, zona Gereja Katolik dan Goa Maria, zona kuil Thailand yang dilengkapi patung Budha empat wajah, zona Kuil India Shiva Mandhir, zona Kuil Tiongkok, zona Kuil Korea, zona kuil Jepang dan zona Kuil Vietnam," ujarnya.

Pembicara kedua adalah Redaktur Pelaksana KLY Group, Harun Mahbub mengakui Indonesia sebagai negara yang memiliki nilai persatuan yang kokoh, justru karena kebhinnekaannya.

“Di Semarang misalnya, kita mengenal lumpia sebagai kudapan yang tercipta dari akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa. Saat berkunjung ke Singkawang, misalnya, saya bisa melihat ada klenteng, gereja dan masjid yang berada di satu lokasi," katanya.

"Karena itu saya sangat mengapresiasi inisiatif ASG dalam merancang ecopark di PIK 2. Akan lebih baik lagi jika juga disebarluaskan ke wilayah lain," tambah dia.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023