Hasil survei Populi Center menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan pada awal 2023 ini.
"Data menunjukkan terdapat peningkatan kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, dari 65,9 persen pada Oktober 2022 menjadi 74 persen pada Februari 2023," kata Manajer Policy Resarch Populi Center Dimas Ramadhan di Jakarta Senin.
Kemudian, lanjut dia di saat yang bersamaan, yang menjawab tidak puas jumlahnya menurun, dari 31 persen menjadi 23,6 persen.
"Sementara yang menjawab tidak puas dengan pemberantasan korupsi saat ini jumlahnya menurun dari 38,4 persen menjadi 27,7 persen," katanya.
Baca juga: Survei: Kepuasan publik tetap tinggi meski Indonesia dihadapi berbagai masalah
Menurut Dimas dibandingkan dengan temuan pada Oktober 2022, terdapat peningkatan penilaian baik oleh masyarakat terkait jalannya demokrasi di Indonesia.
Dia menjelaskan sebesar 77,3 persen masyarakat menjawab pelaksanaan demokrasi Indonesia berjalan baik, meningkat sekitar 7 persen dari periode survei sebelumnya. Sementara itu, kata Dimas yang menilai buruk juga menurun, dari 21,6 persen di Oktober 2022 menjadi 16,7 persen.
Populi Center menyelenggarakan survei nasional 25 Januari-3 Februari 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 daerah otonomi baru.
Tujuan survei untuk mengetahui persepsi masyarakat terutama terkait evaluasi kinerja Pemerintah, evaluasi kinerja Kepolisian, isu nasional yang sedang menjadi perbincangan, serta dinamika jelang Pemilihan Umum 2024.
Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal. Metode pengambilan data dalam survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin plus minus 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepuasan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga membaik. Dia menjelaskan pada survei Oktober 2022, kepuasan masyarakat berada di angka 46 persen, kini meningkat menjadi 60,8 persen.
"Sementara yang menjawab tidak puas dengan pemberantasan korupsi saat ini jumlahnya menurun dari 38,4 persen menjadi 27,7 persen," katanya.
Baca juga: Survei: Kepuasan publik tetap tinggi meski Indonesia dihadapi berbagai masalah
Menurut Dimas dibandingkan dengan temuan pada Oktober 2022, terdapat peningkatan penilaian baik oleh masyarakat terkait jalannya demokrasi di Indonesia.
Dia menjelaskan sebesar 77,3 persen masyarakat menjawab pelaksanaan demokrasi Indonesia berjalan baik, meningkat sekitar 7 persen dari periode survei sebelumnya. Sementara itu, kata Dimas yang menilai buruk juga menurun, dari 21,6 persen di Oktober 2022 menjadi 16,7 persen.
Populi Center menyelenggarakan survei nasional 25 Januari-3 Februari 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 daerah otonomi baru.
Tujuan survei untuk mengetahui persepsi masyarakat terutama terkait evaluasi kinerja Pemerintah, evaluasi kinerja Kepolisian, isu nasional yang sedang menjadi perbincangan, serta dinamika jelang Pemilihan Umum 2024.
Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal. Metode pengambilan data dalam survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin plus minus 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023