Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi mengedukasi 1.000 bidang di Provinsi Jawa Timur untuk menurunkan angka stunting.
Presiden Direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto dalam keterangan, Minggu, menyampaikan komitmen dari perusahaannya untuk berperan aktif mendukung percepatan penanganan stunting di Indonesia.
"Dexa Group dan Argon Group, bersama platform Teman Bumil, platform untuk ibu hamil terbesar di Indonesia, kita bergotong royong. Harus bergotong royong untuk menangani stunting. Stunting harus dipangkas untuk melahirkan manusia Indonesia yang unggul," ujar Hery.
Hery kemudian mengungkapkan bahwa WHO menetapkan standar prevalensi stunting maksimal 20 persen. Untuk itu Dexa Group berkomitmen untuk terus membantu pemerintah dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.
Head of Marketing CHD Dexa Medica, Irene Dwi Sari menjelaskan untuk mencegah stunting telah melakukan inovasi di bidang farmasi melalui produk-produknya, salah satunya produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.
HerbaAsimor menggunakan bahan alam asli Indonesia yakni daun katuk, daun torbangun, dan fraksi bioaktif ikan gabus yang diolah dengan teknologi modern. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang telah dilakukan, sebanyak delapan dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat produk ini.
"HerbaAsimor dikembangkan dari biodiversitas Indonesia, yang memiliki TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, sangat tinggi yakni di atas 80 persen. Ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian farmasi nasional, program prioritas belanja produk produksi dalam negeri, dan program bangga buatan Indonesia (BBI)," kata Irene.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo berterima kasih kepada Dexa Group, yang selalu membersamai bidan dan BKKBN untuk berkegiatan sosial kemasyarakatan dan juga kegiatan edukasi.
Hasto kemudian menjelaskan pentingnya pencegahan stunting sejak masa kehamilan. Para bidan yang masuk dalam Tim Pendamping Keluarga, kata Hasto, harus bisa mendampingi dan mengedukasi keluarga sejak masa kehamilan.
"Bidan memang bukan segala-galanya, tapi tanpa bidan BKKBN tidak ada apa-apanya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023