Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kota Surabaya menyiapkan 96 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) berkonsep ekonomi kerakyatan untuk keluarga miskin (gakin).

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat, mengatakan, rusunawa dengan konsep baru tersebut dibangun di kawasan Jalan Jawar, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya.  

"Rusunawa Benowo-Pakal ini berbeda dengan yang dimiliki pemkot sebelumnya. Yang baru, ada unit usahanya atau kios UMKM di lantai satu, ini pertama kalinya. Jadi, sebagai penunjang usaha dan untuk memenuhi kebutuhan penghuni rusun," kata Irvan.

Menurut dia, kios Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu, untuk menunjang perekonomian calon penghuni Rusunawa Benowo-Pakal. Bukan hanya untuk menunjang perekonomian, dengan adanya kios tersebut, diharapkan calon penghuni Rusunawa Benowo-Pakal ke depannya bisa terlepas dari kemiskinan.  

"Jadi kami tidak hanya memikirkan huniannya, tetapi kami juga memikirkan bagaimana penghuninya bisa membuka usaha di lingkungan tersebut. Sehingga bisa terlepas dari kemiskinan," ujar Irvan.

Irvan menjelaskan, prioritas utama yang akan menempati Rusunawa Benowo-Pakal adalah keluarga miskin yang belum memiliki rumah. Rusunawa Benowo-Pakal, lanjut Irvan, hanya sebagai hunian sementara bagi keluarga miskin. Setelah mereka memiliki penghasilan cukup, maka akan dialihkan ke rumah susun sederhana milik (Rusunami).  

Selain itu, kata Irvan, bangunan lima lantai ini tidak hanya dilengkapi kios untuk UMKM, akan tetapi juga akan dibentuk koperasi, sebagai penunjang perekonomian calon penghuni Rusunawa Benowo-Pakal.

"Kami prioritaskan gakin di Kecamatan Pakal yang masuk ke sana, jadi ini hanya sebagai transit (tempat sementara). Setelah mereka terlepas dari status gakin, maka sudah bisa memiliki rusunami," kata dia.

Irvan menambahkan, kamar yang tersedia di rusunawa ini ada 96 unit. Fasilitas di rusunawa ini juga lengkap, mulai dari ruang baca, ruang serbaguna, tempat penitipan anak, hunian untuk disabilitas, musala, ruang komunal, tempat parkir, serta taman bermain.

"Tidak sampai 100 kamar, karena ada kios usahanya. Biasanya kan di lantai satu rusunawa itu dibuat kamar untuk lansia, tapi yang ini kami buatkan tempat khusus untuk usaha," kata dia.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023