Kepolisian Resor Situbondo, Jawa Timur, mengedepankan tindakan preemtif dan preventif secara humanis serta persuasif dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2023 yang dimulai sejak Selasa (7/2) hingga 14 hari ke depan.
Kapolres Situbondo Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Sumrahadi Rakhmanto meminta seluruh personel yang terlibat operasi agar meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas serta melakukan koordinasi secara intensif dengan berbagai pihak dalam rangka menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
"Untuk seluruh personel yang terlibat Operasi Keselamatan Semeru 2023 ini agar meningkatkan kewaspadaan dan mengedepankan sikap humanis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas demi keselamatan," ujar Kapolres di Situbondo, Rabu.
Dia menyebutkan sedikitnya 100 orang personel yang dikerahkan guna mendukung pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2023 dengan menyasar pengendara roda dua dan roda empat yang tidak tertib lalu lintas dalam berkendara.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan Operasi Keselamatan pada 2021 dan 2022, kata Kapolres, tercatat ada kenaikan angka pelanggaran dan kasus kecelakaan lalu lintas. Pada 2021 tercatat sebanyak 259 kasus kecelakaan lalu lintas dan pada 2022 meningkat menjadi 386 kasus.
Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pelanggaran dan kasus kecelakaan tersebut adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
"Harapan kami dengan digelar-nya operasi keselamatan ini dapat meningkatkan kepatuhan dan disiplin berlalu lintas masyarakat sehingga mewujudkan kamselticarlantas. Penegakan hukum secara selektif prioritas juga akan dilakukan, khususnya kepada pelanggaran lalu lintas yang menimbulkan kefatalan kecelakaan," kata Kapolres Dwi Sumrahadi.
Kapolres menambahkan Operasi Keselamatan Semeru 2023 merupakan amanat Kapolda Jatim Irjen Polisi Toni Harmanto yang dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 7 hingga 20 Februari 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kapolres Situbondo Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Sumrahadi Rakhmanto meminta seluruh personel yang terlibat operasi agar meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas serta melakukan koordinasi secara intensif dengan berbagai pihak dalam rangka menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
"Untuk seluruh personel yang terlibat Operasi Keselamatan Semeru 2023 ini agar meningkatkan kewaspadaan dan mengedepankan sikap humanis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas demi keselamatan," ujar Kapolres di Situbondo, Rabu.
Dia menyebutkan sedikitnya 100 orang personel yang dikerahkan guna mendukung pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2023 dengan menyasar pengendara roda dua dan roda empat yang tidak tertib lalu lintas dalam berkendara.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan Operasi Keselamatan pada 2021 dan 2022, kata Kapolres, tercatat ada kenaikan angka pelanggaran dan kasus kecelakaan lalu lintas. Pada 2021 tercatat sebanyak 259 kasus kecelakaan lalu lintas dan pada 2022 meningkat menjadi 386 kasus.
Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pelanggaran dan kasus kecelakaan tersebut adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
"Harapan kami dengan digelar-nya operasi keselamatan ini dapat meningkatkan kepatuhan dan disiplin berlalu lintas masyarakat sehingga mewujudkan kamselticarlantas. Penegakan hukum secara selektif prioritas juga akan dilakukan, khususnya kepada pelanggaran lalu lintas yang menimbulkan kefatalan kecelakaan," kata Kapolres Dwi Sumrahadi.
Kapolres menambahkan Operasi Keselamatan Semeru 2023 merupakan amanat Kapolda Jatim Irjen Polisi Toni Harmanto yang dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 7 hingga 20 Februari 2023.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023