Polres Madiun akan menyasar pengendara motor menggunakan knalpot tidak berstandar atau "brong" yang rawan menimbulkan kerusuhan saat pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru tahun 2023, mulai Selasa (7/2) hingga 20 Februari.

"Selama Operasi Keselamatan Semeru 2023, Polres Madiun akan melaksanakan penindakan terhadap penggunaan motor-motor berknalpot brong yang cukup meresahkan warga," ujar Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Keselatan Semeru 2023 di Lapangan Tribrata Mapolres Madiun.

Selain motor berknalpot brong, ia juga fokus pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas, baik di jalan raya maupun lintasan perkeretaapian.

Menurut Anton, Operasi Keselamatan Semeru 2023 dilakukan untuk meningkatkan budaya tertib berlalu lintas. Utamanya menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023.

"Operasi Keselamatan Semeru 2023 ini mengedepankan tindakan preventif, edukatif, dan persuasif," kata dia.

Gelaran operasi tersebut diharapkan dapat menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, dan jumlah fatalitas korban kecelakaan serta meningkatkan disiplin berlalu lintas.

Adapun konsep dalam operasi tersebut adalah mengedepankan kegiatan preemtif (imbauan) 40 persen, preventif (pencegahan) 40 persen, dan penegakan hukum sejumlah 20 persen guna mewujudkan kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman.

"Selain knalpot brong, sasaran Operasi Keselamatan Semeru 2023 adalah segala jenis pelanggaran lalu lintas. Seperti tidak menggunakan kelengkapan berkendara, melawan arah, serta potensi gangguan lain yang dapat menyebabkan pelanggaran, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas," katanya.

Personel yang dilibatkan dalam operasi tersebut di wilayah hukum Polres Madiun mencapai 175 orang, yang merupakan gabungan dari unsur Polri setempat, TNI, dan Pemkab Madiun.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023