Madiun - Para wanita pekerja seks komersial (PSK) penghuni Lokalisasi Wisma Harapan Gude di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jatim, berjanji akan beribadah dan tidak melakukan praktik prostitusi saat bulan Ramadhan. "Inginnya berhenti selama bulan Ramadhan dan bisa ikut puasa," ujar salah satu PSK penghuni Lokalisasi Gude Madiun, Yance, Selasa. Ia bersama puluhan PSK lainnya mulai berkemas-kemas karena sejak hari ini hingga 10 September mendatang, lokalisasi setempat ditutup oleh sementara oleh Pemerintah Kabupaten Madiun untuk menghormati bulan suci Ramadan. "Karena ditutup, kami ya pulang untuk menghormati bulan puasa. Tapi nanti selepas lebaran kembali lagi," kata dia. Pembina lokalisasi setempat, Tohirin, mengatakan, kebijakan penutupan lokalisasi selama bulan puasa merupakan kebijakan pemerintah daerah setempat yang dilakukan tiap tahun. "Harapannya selama bulan puasa ini anak-anak menghormati bulan puasa. Tidak boleh satu pun yang masih tinggal di lokalisasi. Nanti akan kami pantau bersama Satpol PP setempat," ucap Tohirin. Tohirin menambahkan, pihaknya tidak akan mengizinkan PSK lama datang dengan membawa PSK baru di tempatnya atau PSK baru yang datang sendiri. "Jika ada yang baru akan kami tolak. Setelah lebaran biasanya akan dilakukan pendataan ulang," tegasnya. Jumlah PSK yang saat ini menghuni Lokalisasi Wisma Harapan Gude, mencapai 76 PSK dan 25 ibu asuh atau germo. Para PSK ini berasal dari 16 kabupaten dan kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan luar Pulau Jawa. Di Lokalisasi Gude kini terdapat 30 wisma yang setiap wismanya memiliki enam kamar.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011