PBB (ANTARA/AFP) - Sekjen PBB Ban Ki-moon Senin memuji pembicaraan pemerintah Myanmar dengan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi dan menyampaikan harapan bahwa pemerintah akan melakukan langkah-langkah lanjutan termasuk membebaskan para tawanan. Ban "menyambut baik" pembicaraan antara Suu Kyi dan Menteri Perburuhan Aung Kyi serta mendorong "kontak-kontak dan dialog seperti itu", menurut sebuah pernyataan PBB. "Sesuai dengan harapan masyarakat internasional dan kepentingan nasional Myanmar, sekretaris jenderal mengharapkan upaya itu akan berlanjut dengan pandangan untuk membangun saling pengertian melalui dialog yang sungguh-sungguh", katanya. "Ia juga minta pada pemerintah Myanmar untuk mempertimbangkan tindakan cepat dalam pembebasan para tawanan politik di negara itu," kata pernyataan tersebut. Menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, sekitar 2.000 tawanan politik masih berada di dalam penjara-penjara di negara itu. Suu Kyi, seorang penerima hadiah Nobel Perdamaian, dibebaskan pada November lalu, setelah menghabiskan sebagian besar dari dua dasawarsa sebelumnya dalam tahanan rumah. Pembicaraan Senin dengan Aung Kyi adalah yang pertama sejak Myanmar membentuk pemerintah baru setelah pemilihan. Kebanyakan negara Barat dan oposisi telah dengan cepat mengkritik pemilihan itu, menganggap pemilihan itu sebagai permainan teka-teki oleh para pemimpin militer untuk tetap berkuasa sementara dengan resmi menyerahkan kekuasaan pada warga sipil. Rencana untuk pertemuan dengan Suu Kyi itu muncul Sabtu, hari yang sama saat Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton minta pemerintah Myanmar untuk mengadakan "dialog yang berarti dan inklusif" dengan oposisi. Di Washington, juru bicara Deplu AS Victoria Nuland menekankan permintaan Hillary pada pemerintah Myanmar untuk menemui Suu Kyi "dimana ia dapat memiliki pengaruh pada masa depan negaranya". "Saya tidak dapat berbicara mengenai pertemuan khusus itu, tapi itu langkah yang kami ingin lihat. Dan kami ingin yakin juga, bahwa pemerintah Burma akan menjaga keamanannya (Suu Kyi)," kata Nuland, merujuk ke nama Nyanmar dengan bekas namanya, Burma. Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi menang dalam pemilihan 1990, tapi tak pernah diperbolehkan berkuasa. Ia menghindari berpidato di depan umum dalam lawatan empat hari belum lama ini di luar ibu kota komersial Yangon, dimana polisi berpakaian biasa mengikutinya tapi tidak merintangi gerakannya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011