Surabaya - Produsen susu, Nestle Indonesia pesimistis menaikkan harga di tingkat konsumen pada semester II tahun 2011 karena ingin menjaga kestabilan rantai ketersediaan bahan pokok komoditasnya pada periode tersebut.
"Bagi kami, rantai suplai adalah hal terpenting bukan meningkatkan harga di pasar," kata "President Director Nestle Indonesia", Arshad Chaudhry, di Surabaya, Senin.
Ditemui dalam Lokakarya Nestle "Pengembangan Persusuan Berkelanjutan di Indonesia", jelas dia, rantai pasokan yang dimaksud baik dari tingkatan manufaktur, peternak, maupun seluruh konsumen.
"Jika keberlangsungan rantai tersebut selalu terjaga dengan baik maka semua pihak sama - sama mendapatkan nilai tambah atau keuntungan," ujarnya.
Di sisi lain, ia menargetkan, dapat menciptakan atmosfer industri persusuan di Indonesia dengan kondisi yang kondusif. Salah satunya, membantu masyarakat menikmati aneka olahan susu dengan harga tetap.
"Apalagi, pada semester II tahun ini masyarakat juga menghadapi beberapa momentum keagamaan seperti Ramadhan dan Lebaran 1432 Hijriah. Kenaikan harga tersebut sekaligus bertujuan tidak membebani pelaksanaan ibadah mereka," katanya.
Terkait kian bertambahnya permintaan susu di Tanah Air, dia mengatakan, tantangan tersebut dijawabnya dengan kian mengembangkan pabrik pengolahan susu di sejumlah daerah.
"Selain itu, menggiatkan diversifikasi usaha di berbagai lini dengan harapan apa yang kami fokuskan dapat terealisasi," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011