Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, telah memetakan sentra UMKM di kota ini, sehingga ada ciri khas tersendiri. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan ada beberapa sebaran sentra UMKM di Kota Kediri, di antaranya, sentra kerajinan batik di Dermo, sentra tenun ikat di Bandar Kidul, pusat kuliner soto ayam di Tamanan.

"Untuk pusat jajanan gang bendon di Banjaran, sentra tahu takwa di Tinalan, dan lain sebagainya," katanya di Kediri, Senin. 

Selain itu, terdapat pula potensi UMKM Kota Kediri yang mungkin bisa dikolaborasikan. Pertama, redesain kemasan UMKM secara massal. 

Kendati saat ini sudah ada progress dalam packaging dan digital marketing, masih banyak UMKM yang kemasannya belum memadai. 

Kedua, pengelolaan limbah produksi tenun ikat. Terdapat 13 unit UMKM tenun ikat di Bandar Kidul, volume produksinya semakin bertambah. Sehingga diperlukan teknologi tepat guna berbiaya rendah bagi UMKM untuk mengolah limbah proses pewarnaan kain. 

Ketiga, penataan kawasan. Pada beberapa sentra UMKM diperlukan penataan untuk memperkuat branding kawasan. 

Keempat, Kampung Wisata Edukasi Tahu Tinalan Terdapat 24 unit UMKM tahu di Tinalan dan limbah produksi tahu belum terkelola dengan baik. Ada fasilitas MCK eks-PNPM yang bisa dioptimalkan. 

"Mekanismenya perlu alat pres tahu berbahan stainless yang lebih higienis dan ergonomis. Perlunya proses mekanis produksi tahu misalnya pada penyaringan agar pekerja tidak terkena suhu panas," kata dia. (*)

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023