Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Dwianto Ananias mangatakan partainya bersepakat mengusung Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra maju sebagai calon presiden ataupun calon wapres pada Pemilihan Presiden 2024.
Hal tersebut, kata dia, sebagaimana keinginan dari para kader PBB saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Musyawarah Dewan Partai PBB pada Rabu (11/1), yang disebutnya akan segera dilakukan pembahasan dan ditindaklanjuti DPP dalam rapat harian.
"Saat rakornas semua yang hadir menginginkan Pak Yusril dicalonkan sebagai capres ataupun cawapres. Jadi PBB sepakat dalam satu komando mencalonkan Pak Yusril maju capres-cawapres," kata Dwianto di Jakarta, Jumat.
Namun, ia mengatakan untuk dapat mengusung capres ataupun cawapres maka PBB harus mencari kendaraan dengan berkoalisi untuk dapat memenuhi persyaratan ambang batas 20 persen.
"Soal koalisi, itulah komunikasi politik yang sedang dibangun itu ke mana nanti, karena kami kan tidak bisa calonkan sendiri, jadi perlu koalisi," ujarnya.
Ia pun menyebut saat ini Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Afriansyah Noor sedang menjajaki komunikasi dengan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto untuk membahas kemungkinan koalisi.
"Itu komunikasi politik kan dibangun, dengan sesama Sekjen, Mas Hasto sama Sekjen kita (Afriansyah)," ucap dia.
Terkait hasilnya, Dwianto mengatakan PBB masih akan menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ya mudah-mudahan ini semua kan bagaimana Ibu Mega, kita tunggu nanti respons dari PDIP, tapi komunikasi sudah dibangun dari sekarang," tambahnya.
Di luar PDIP, Dwianto mengatakan PBB belum menjalin komunikasi dengan partai politik lain terkait kemungkinan koalisi.
Ia menyinggung pula dukungan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Rakornas PBB apabila Yusril maju sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024 sebagai modalitas kuat bagi partainya.
"Sinyal dari Presiden itu saya kira bagus juga, karena Presiden melihat kualitas dan kemampuan Pak Yusril," katanya.
Menurutnya, dengan pengalaman Yusril yang pernah tiga kali menjabat sebagai menteri serta memiliki kompetensi kepakaran dalam hukum tata negara, maka kapabilitasnya tidak perlu diragukan untuk membawa pemerintahan Indonesia lebih baik.
"Sayang kalau orang seperti beliau itu tidak memberikan kontribusi dalam pemerintahan ini," kata Dwianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Hal tersebut, kata dia, sebagaimana keinginan dari para kader PBB saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Musyawarah Dewan Partai PBB pada Rabu (11/1), yang disebutnya akan segera dilakukan pembahasan dan ditindaklanjuti DPP dalam rapat harian.
"Saat rakornas semua yang hadir menginginkan Pak Yusril dicalonkan sebagai capres ataupun cawapres. Jadi PBB sepakat dalam satu komando mencalonkan Pak Yusril maju capres-cawapres," kata Dwianto di Jakarta, Jumat.
Namun, ia mengatakan untuk dapat mengusung capres ataupun cawapres maka PBB harus mencari kendaraan dengan berkoalisi untuk dapat memenuhi persyaratan ambang batas 20 persen.
"Soal koalisi, itulah komunikasi politik yang sedang dibangun itu ke mana nanti, karena kami kan tidak bisa calonkan sendiri, jadi perlu koalisi," ujarnya.
Ia pun menyebut saat ini Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Afriansyah Noor sedang menjajaki komunikasi dengan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto untuk membahas kemungkinan koalisi.
"Itu komunikasi politik kan dibangun, dengan sesama Sekjen, Mas Hasto sama Sekjen kita (Afriansyah)," ucap dia.
Terkait hasilnya, Dwianto mengatakan PBB masih akan menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ya mudah-mudahan ini semua kan bagaimana Ibu Mega, kita tunggu nanti respons dari PDIP, tapi komunikasi sudah dibangun dari sekarang," tambahnya.
Di luar PDIP, Dwianto mengatakan PBB belum menjalin komunikasi dengan partai politik lain terkait kemungkinan koalisi.
Ia menyinggung pula dukungan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Rakornas PBB apabila Yusril maju sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024 sebagai modalitas kuat bagi partainya.
"Sinyal dari Presiden itu saya kira bagus juga, karena Presiden melihat kualitas dan kemampuan Pak Yusril," katanya.
Menurutnya, dengan pengalaman Yusril yang pernah tiga kali menjabat sebagai menteri serta memiliki kompetensi kepakaran dalam hukum tata negara, maka kapabilitasnya tidak perlu diragukan untuk membawa pemerintahan Indonesia lebih baik.
"Sayang kalau orang seperti beliau itu tidak memberikan kontribusi dalam pemerintahan ini," kata Dwianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023