PT PAL Indonesia menyerahterimakan Kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) dr Radjiman Wedyodiningrat ke Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (TNI AL), yang selanjutnya disiagakan di Satuan Komando Armada (Koarmada) I Jakarta. 

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Surabaya, Kamis, mengatakan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah melalui berbagai rangkaian uji kelaikan, di antaranya Harbour Acceptance Test (HAT), Sea Acceptance Test (SAT) serta puncaknya telah dilakukan inspeksi oleh jajaran perwira tinggi TNI AL dalam kegiatan Commodore Inspection.

"Kapal ini memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi. Terutama dalam hal operasi militer selain perang, seperti dalam bakti kesehatan dan bakti kepedulian sosial," katanya.

Selain itu, kapal ini akan sangat berfungsi dan bermanfaat sekali ketika terjadi bencana dan dapat beroperasi dengan optimal.

"Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran manajemen PT PAL Indonesia, yang telah sukses merampungkan pembangunan KRI dr. Wadjiman Wedyodiningrat-992 dengan tepat mutu dan tepat waktu," ucapnya.

Kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 didesain khusus agar mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, dan dapat menjadi salah satu solusi pemenuhan fasilitas kesehatan dalam negeri.

Sementara itu, dalam acara serah-terima kapal BRS ke-2 juga dilaksanakan upacara peresmian dan pengukuhan Komandan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yakni Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono.

CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, dalam keterangannya mengatakan secara keseluruhan konstruksi kapal selesai dan sistem pendorong juga telah terpasang bersama dengan beberapa alat kesehatan di dalamnya.

"Kapal BRS ini telah memenuhi parameter keberhasilan salah satunya dengan tercapainya maximum speed saat kondisi full load yakni rata-rata 18,3 knots (gps) melebihi target yakni 18 knots, bahkan sempat tercapai kecepatan 19,7 knots," katanya.

Menurut dia, kapabilitas serta fasilitas yang setara dengan rumah sakit tipe C Plus ini, memiliki kemampuan operasi yang sama dan ada fitur tambahan yang tidak dimiliki tipe rumah sakit setara pada umumnya.

"Adanya CT Scan, X-Ray, hingga ruang isolasi yang didukung dengan sistem ventilasi terpisah dan pengendali tekanan udara, sehingga dapat mendukung dalam menangani wabah penyakit menular, serta evakuasi massal untuk mencegah penyebaran wabah lebih lanjut," ucapnya.(*)


Baca juga: KCR 60M ke-5 buatan PAL raih nilai tinggi saat uji layar

Baca juga: Indo Defence 2022, PT PAL Indonesia pamerkan KCR generasi terbaru

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023