Surabaya - Omzet sejumlah pengusaha biro perjalanan umrah meningkat karena semakin besarnya animo masyarakat menjalankan ibadah tersebut menjelang Bulan Puasa Ramadhan 1432 Hijriah.
Direktur Ebad Wisata Haji dan Umrh, Amaludin Wahab, menyebutkan, total orang yang berangkat umroh melalui biro perjalanannya pada bulan Ramadhan tahun ini mencapai 500 orang.
"Besaran tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010 yang hanya 300 orang," katanya, ditanya terkait besaran permintaan pasar umrah, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, kenaikan tersebut dikarenakan faktor menumpuknya calon jamaah haji mengingat mayoritas masyarakat di Kota Pahlawan jarang berkenan menunggu lama untuk dapat menjalankan ibadah haji.
"Untuk itu, mereka lebih memilih umrah," ujarnya.
Selain itu, ungkap dia, kian tingginya jumlah orang yang berangkat umroh juga lebih dipengaruhi meningkatnya minat masyarakat. Sementara, seluruh orang yang hendak umroh tersebut akan berangkat pada tanggal 27 Juli 2011.
"Keberangkatan mereka, kami lakukan secara bertahap atau dibagi dalam lima gelombang," katanya.
Senada dengan Amaludin, Direktur Hira Tour and Travel, Ahmad Aziz Zainuddin, membenarkan, animo masyarakat bepergian umroh pada tahun ini mengalami kenaikan 100 persen.
"Peningkatan jumlah orang yang ingin bepergian ke negara tersebut dipicu semakin menumpuknya kuota haji," katanya.
Apalagi, tambah dia, kalau berangkat ke Mekah khususnya untuk menunaikan ibadah haji biasanya memerlukan waktu lama. Di sisi lain, kini di Mekah memang lebih banyak orang yang menjalankan ibadah umrah dibandingkan haji.
"Faktor penyebabnya, sejumlah negara di Timur Tengah misal Iran, memberi bantuan dana bagi warganya untuk beribadah umroh. Jika di Indonesia, orang lebih memilih ibadah umroh karena lebih cepat dan tanpa menunggu," katanya.
Terkait biaya paket umrah, lanjut dia, satu paket mencapai 1.800 dolar Amerika Serikat/AS. Namun, penerapannya meningkat sekitar 200 dolar AS dibandingkan pada kondisi normal mengingat adanya kenaikan tarif hotel dan tiket pesawat.
"Contoh, tarif menginap di hotel harus membayar minimal 10 hari walaupun hanya menginap satu atau dua hari. Di sisi lain, untuk penerbangan kami menggunakan Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011