Pamekasan - Seorang janda tua yang hidup sebatang kara di Dusun Soloh, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tinggal serumah dengan bebek piaraannya. Janda sangat sepuh yang telah berusia 90 ini tinggal satu tempat dengan bebek piaraannya di sebuah rumah gubuk berukuran 3x4 meter. "Dia ini bernama Mistani alias Ibu Surya," kata Sulton tetangga Mistani menjelaskan, Rabu. Mistani tidur di atas tempat tidur bale-bale dan di bawahnya dijadikan kandang bebek. Bau kotoran bebek piarannya sangat menyengat hidung, namun perempuan yang hidup sebatang kara ini seolah-olah sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu. Menurut Sulton, sejak dulu, sejak perempuan ini masih sehat, Ia memang sudah biasa memelihara bebek hingga usianya yang sudah sepuh saat ini. Kini perempuan yang tidak bisa lagi berjalan tegak ini tetap memelihara bebek dan tidur dengan unggas piaraannya itu. "Saya sudah biasa seperti ini," katanya menuturkan. Rumah yang ditempati Mistani ini merupakan pemberian warga di desa itu karena kasihan dengan kondisinya yang tidak memiliki sanak famili. Apalagi janda tua ini tak punya sepetak tanahpun untuk bercocok tanam. Meski tergolong sangat miskin, akan tetapi Mistani tidak mengantongi Jamkesmas. Saat ia sakit Mistani hanya bisa berobat atas bantuan para tengganya, termasuk makanan keseharian perempuan tua itu. "Tetangga disini baik-baik semua. Makanya bebek saya juga mereka yang membantu memberi makan," katanya menuturkan. Misnoto, salah seorang tetangga Mistani menuturkan, perempuan sepuh itu memang meminta kepada para tetangganya agar bebeknya tidak dijual dan ia bersedia tidur dengan bebek piarannya. Ada sekitar sepuluh ekor bebek piaraan Mistani yang dipiara di bawah kolom tempat tidur di gubuk berukuran 3x4 tempat ia tinggal itu. Misnoto mengatakan, para tetangga di desa itu sudah mengupayakan agar Mistani, janda tua yang hidup sebatang kara itu mendapatkan bantuan dari pemerintah, akan tetapi belum berhasil. Rumah tinggal Mistani di Dusun Soloh, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu Pamekasan ini sangat tidak layak huni. "Meski selama ini ada bantuan dari pemerintah rumah tidak layak huni, tapi Mistani ini tak pernah dapat bantuan sama sekali," kata Misnoto. Tidak hanya itu saja, bantuan beras bagi keluarga miskin (raskin) sebesar 15 kilogram perbulan perempuan yang sudah berambut putih ini juga tidak pernah menerima bantuan.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011