Manado - Warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Lokon (1580 mdpl), di Kota Tomohon, telah menempati 24 titik lokasi yang tersebar di daerah itu. "Ada sebanyak 5.210 warga yang mengungsi telah ditempatkan di 24 titik yang ada, sekaligus menghindari terjadinya penumpukan pada lokasi-lokasi tertentu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut Hoyke Makarawung di Manado, Senin. Beberapa lokasi yang ditempati pengungsi seperti tersebar di sejumlah sekolah di Kota Tomohon, seperti SMA Kristen 1 Tomohon, SMA Kristen Binsus Tomohon, SMK Kristen II Tomohon, SMP 1 Tomohon, SD GMIM VII Tomohon. Kemudian di Taman Kota, Kompleks Rindam, Universitas Kristen Tomohon (UKIT), Rumah Dinas Gereja Masehi Injili di Minahasa, Mesjid dan beberapa lokasi lainnya. Pihak Pemerintah daerah terus melakukan pendampingan kepada para pengungsi yang ada, terutama menyalurkan sejumlah bantuan yang masuk dari berbagai instansi, organisasi kemasyarakatan dan sebagainya. "Sejauh ini pemerintah daerah melalui tim tanggap darurat terus bekerja seoptimal mungkin untuk menangani para pengungsi dengan kondisi baik," urainya. Bahkan sebelumnya, Gunung Lokon itu pada Senin sekitar pukul 13.34 WITA, dilaporkan kembali meletus dan mengeluarkan abu vukkanik setinggi 600 meter. "Tinggi letusan abu vulkanik mencapai sekitar 600 meter dan tertiup ke arah barat laut," kata Farid Rusnanda Bina, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu. Sebelumnya, juga pada pukul 13.24 WITA terjadi letusan dengan tinggi abu letusan sekitar 200 meter. "Setelah letusan, masih merekam adanya tremor-tremor vulaknik. Ini menandakan aktivitas lokon masih tinggi," ujarnya, menjelaskan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011