Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera membangun instalasi pengolahan air permukaan atau Water Treatment Plant (WTP) dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan bahwa rencana pembangunan instalasi pengolahan air permukaan tersebut diawali dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot Malang dengan Perum Jasa Tirta I.

"Kesepakatan yang terjalin menjadi realisasi menuju kemandirian ketersediaan air baku yang telah lama dicita-citakan," katanyai.

Ia menjelaskan, instalasi pengolahan air permukaan tersebut pada tahap awal akan mengalirkan kurang lebih 200 liter air per detik. Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas tersebut untuk masyarakat.

Ia berharap, untuk ke depan akan ada jaminan bagi warga Kota Malang untuk mendapatkan air bersih. Rencananya, instalasi pengolahan air permukaan itu akan dioperasikan pada Agustus 2023 mendatang.

"Di awal 200 liter per detik, nanti kita tingkatkan terus. Harapan kami ke depan semakin ada jaminan bahwa masyarakat kita tidak kekurangan air," katanya.

Sutiaji menambahkan, dalam waktu dekat sejumlah hal teknis terkait pembangunan instalasi tersebut akan segera dilakukan melalui skema Business to Business (B2B) antara Perumda Tugu Tirta dengan Perum Jasa Tirta I.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan menambahkan bahwa air Sungai Bango yang ada di wilayah Kota Malang, memiliki kondisi cukup baik untuk dilakukan proses penjernihan melalui fasilitas instalasi yang akan dibangun.

Ia menilai, kualitas air pada Sungai Bango dan Sungai Metro lebih jernih dibandingkan air dari Sungai Brantas. Operasional penjernihan air, nantinya juga akan lebih murah dan memiliki kualitas yang baik.

"Kita memakai sistem filtrasi. Meskipun air berasal dari sungai, kualitasnya air minum sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan," katanya.

Pengelolaan sistem serupa telah dikembangkan di Lamongan, Jawa Timur dan dinilai berjalan dengan baik. Jasa Tirta I menilai jika sistem serupa dikembangkan di Kota Malang, akan bisa berjalan dengan baik karena memiliki potensi yang sangat tinggi.

Jika potensi air permukaan di Kota Malang bisa dioptimalkan sampai dengan 1.500 atau 2.000 liter per detik maka kebutuhan masyarakat dan pengamanan ketersediaan air bagi Kota Malang ke depan dapat terjamin, demikian Raymond Valiant Ruritan.

 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022