Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Sampang menggencarkan sosialisasi keselamatan melaut bagi para nelayan menyusul banyaknya perahu rusak akibat angin kencang dan ombak besar, serta kasus tercebur ke laut saat menangkap ikan dalam beberapa hari terakhir.
Kasat Polairud Sampang Iptu Catur Rahardjo menyampaikan perlunya upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi, karena berdasarkan fakta di lapangan masih banyak nelayan di Pulau Madura, khususnya di Sampang yang tidak melengkapi perahu motor dengan peralatan lengkap.
"Masih banyak kapal dan perahu nelayan yang tidak dilengkapi dengan pelampung. Padahal tidak semua nelayan bisa berenang," ujarnya di Sampang, Kamis.
Karena itu pihaknya perlu menyadarkan para pemilik perahu dan kapal penangkap ikan agar melengkapi peralatan melaut dengan pelampung sehingga kecelakaan di laut bisa diminimalisasi.
Catur mengatakan kasus nelayan tercebur ke laut di Perairan Pantai Gili Raja, Sumenep pada Kamis (22/12) yang menyebabkan korban hilang dan hingga kini belum ditemukan, karena para awak perahu tidak ada yang menggunakan pelampung.
"Jika menggunakan pelampung, maka meski tidak bisa berenang, maka orangnya masih bisa mengapung, sehingga masih ada peluang untuk bisa tertolong," katanya.
Ia menjelaskan, saat musim ombak besar dan angin kencang seperti sekarang maka kelengkapan peralatan keselamatan melaut seperti pelampung harus tersedia.
Selain itu, kata dia, para nelayan dan pemilik perahu juga perlu memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari institusi resmi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Untuk memudahkan komunikasi, Polairud Sampang juga telah membuat Grup WhatsApp dengan anggota para nelayan serta pemilik perahu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kasat Polairud Sampang Iptu Catur Rahardjo menyampaikan perlunya upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi, karena berdasarkan fakta di lapangan masih banyak nelayan di Pulau Madura, khususnya di Sampang yang tidak melengkapi perahu motor dengan peralatan lengkap.
"Masih banyak kapal dan perahu nelayan yang tidak dilengkapi dengan pelampung. Padahal tidak semua nelayan bisa berenang," ujarnya di Sampang, Kamis.
Karena itu pihaknya perlu menyadarkan para pemilik perahu dan kapal penangkap ikan agar melengkapi peralatan melaut dengan pelampung sehingga kecelakaan di laut bisa diminimalisasi.
Catur mengatakan kasus nelayan tercebur ke laut di Perairan Pantai Gili Raja, Sumenep pada Kamis (22/12) yang menyebabkan korban hilang dan hingga kini belum ditemukan, karena para awak perahu tidak ada yang menggunakan pelampung.
"Jika menggunakan pelampung, maka meski tidak bisa berenang, maka orangnya masih bisa mengapung, sehingga masih ada peluang untuk bisa tertolong," katanya.
Ia menjelaskan, saat musim ombak besar dan angin kencang seperti sekarang maka kelengkapan peralatan keselamatan melaut seperti pelampung harus tersedia.
Selain itu, kata dia, para nelayan dan pemilik perahu juga perlu memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari institusi resmi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Untuk memudahkan komunikasi, Polairud Sampang juga telah membuat Grup WhatsApp dengan anggota para nelayan serta pemilik perahu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022