Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa organisasi Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai potensi besar untuk kebangkitan ekonomi umat.
Gubernur mengatakan NU memiliki kekuatan yang dikenal Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para pedagang), Lembaga Perekonomian NU, Lembaga Pertanian NU, serta inkubasi perekonomian lainnya. Pemprov Jatim siap membantu dan mendukung program tersebut.
"Pemprov Jatim siap untuk berseiring menjalankan kebijakan, baik produksi maupun distribusi barang dan jasa, termasuk dalam jaringan one pesantren one product, hebitren yang dibuat dan digerakkan dari pesantren," kata Gubernur Khofifah di Nganjuk, Minggu.
Dalam acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023 yang digelar di Pondok Pesantren Mojosari, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk tersebut, Gubernur Khofifah menjelaskan pada 22 Desember 2022, Pemprov Jatim meluncurkan 1.000 santri OPOP (One Pesantren One Product) Digipreneur.
Hal tersebut juga untuk memberseiringkan semua potensi kewirausahaan yang dimiliki oleh pesantren di Jawa Timur agar lebih produktif.
Menurut dia, dengan kehadiran Pemprov bersama berbagai elemen strategis di provinsi ini, khususnya NU merupakan sebuah komitmen bahwa Pemprov Jatim senantiasa siap untuk mendapatkan bimbingan dari para kiai, serta menguatkan pesantren sebagai episentrum pembangunan yang memberikan referensi pembangunan dengan ruh moderasi dan toleransi penuh perdamaian dan kerukunan .
Dengan mengusung tema "Mendigdayakan Nahdatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru", Gubernur Khofifah mengaku optimistis bahwa NU bisa menjadi penguat payung kemitraan strategis pemerintah dalam menyukseskan program pembangunan yang ditetapkan, terutama program dalam pembinaan umat agar terbentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas, berkarakter dan berakhlak mulia.
Ia juga mengucapkan selamat dengan kegiatan Muskerwil PWNU Jatim tersebut. Ia berharap NU tetap menjadi organisasi yang mampu membangun optimistis anggotanya untuk terus bangkit.
"Selamat dan sukses gelaran Muskerwil PWNU Jatim di Nganjuk kali ini. Harapannya, NU menjadi organisasi yang terus mampu membangun optimisme anggota untuk terus bangkit dan berkembang, baik sosial, budaya, ekonomi maupun sektor strategis lainnya," kata Gubernur.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Ahmad Muzakki yang hadir dalam acara itu menyatakan kekagumannya terhadap kesolidan yang terpapar nyata di lingkungan PWNU Jatim.
Menurutnya, kebesaran dan kebersatuan ini masih susah ditemui di wilayah lain di Indonesia. Ia berharap hal itu terus dipupuk.
"Baik dari segi jumlah maupun yang lain, hal ini yang tidak bisa kita temukan di PWNU lainnya. Dengan begini, tentunya harus kita dukung semua program PWNU Jatim yang sifatnya nasional," kata Ahmad Muzakki.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar beserta jajaran Pengurus Besar maupun Pengurus Wilayah NU.
Muskerwil PWNU Jatim tersebut diikuti 45 cabang NU di Jatim, badan otonom dan lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Gubernur mengatakan NU memiliki kekuatan yang dikenal Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para pedagang), Lembaga Perekonomian NU, Lembaga Pertanian NU, serta inkubasi perekonomian lainnya. Pemprov Jatim siap membantu dan mendukung program tersebut.
"Pemprov Jatim siap untuk berseiring menjalankan kebijakan, baik produksi maupun distribusi barang dan jasa, termasuk dalam jaringan one pesantren one product, hebitren yang dibuat dan digerakkan dari pesantren," kata Gubernur Khofifah di Nganjuk, Minggu.
Dalam acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023 yang digelar di Pondok Pesantren Mojosari, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk tersebut, Gubernur Khofifah menjelaskan pada 22 Desember 2022, Pemprov Jatim meluncurkan 1.000 santri OPOP (One Pesantren One Product) Digipreneur.
Hal tersebut juga untuk memberseiringkan semua potensi kewirausahaan yang dimiliki oleh pesantren di Jawa Timur agar lebih produktif.
Menurut dia, dengan kehadiran Pemprov bersama berbagai elemen strategis di provinsi ini, khususnya NU merupakan sebuah komitmen bahwa Pemprov Jatim senantiasa siap untuk mendapatkan bimbingan dari para kiai, serta menguatkan pesantren sebagai episentrum pembangunan yang memberikan referensi pembangunan dengan ruh moderasi dan toleransi penuh perdamaian dan kerukunan .
Dengan mengusung tema "Mendigdayakan Nahdatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru", Gubernur Khofifah mengaku optimistis bahwa NU bisa menjadi penguat payung kemitraan strategis pemerintah dalam menyukseskan program pembangunan yang ditetapkan, terutama program dalam pembinaan umat agar terbentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas, berkarakter dan berakhlak mulia.
Ia juga mengucapkan selamat dengan kegiatan Muskerwil PWNU Jatim tersebut. Ia berharap NU tetap menjadi organisasi yang mampu membangun optimistis anggotanya untuk terus bangkit.
"Selamat dan sukses gelaran Muskerwil PWNU Jatim di Nganjuk kali ini. Harapannya, NU menjadi organisasi yang terus mampu membangun optimisme anggota untuk terus bangkit dan berkembang, baik sosial, budaya, ekonomi maupun sektor strategis lainnya," kata Gubernur.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Ahmad Muzakki yang hadir dalam acara itu menyatakan kekagumannya terhadap kesolidan yang terpapar nyata di lingkungan PWNU Jatim.
Menurutnya, kebesaran dan kebersatuan ini masih susah ditemui di wilayah lain di Indonesia. Ia berharap hal itu terus dipupuk.
"Baik dari segi jumlah maupun yang lain, hal ini yang tidak bisa kita temukan di PWNU lainnya. Dengan begini, tentunya harus kita dukung semua program PWNU Jatim yang sifatnya nasional," kata Ahmad Muzakki.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar beserta jajaran Pengurus Besar maupun Pengurus Wilayah NU.
Muskerwil PWNU Jatim tersebut diikuti 45 cabang NU di Jatim, badan otonom dan lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022