Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemanfaatan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jatim, akan meningkatkan produktivitas pertanian sehingga membawa kesejahteraan bagi warga.
"Kami warga Jawa Timur menyambut bangga kehadiran Bendungan Semantok ini. Kami optimistis bendungan Semantok akan menjadi kekuatan bagi Jatim, sebagai provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia," kata Gubernur Khofifah di sela-sela peresmian bendungan itu oleh Presiden Joko Widodo, Selasa.
Bendungan Semantok ini memiliki kapasitas tampungan air 32,67 juta meter persegi, dengan luas genangan 365 hektare. Bendungan ini akan membawa manfaat sebagai sumber irigasi bagi 1.900 hektare.
Khofifah juga menambahkan dengan diresmikannya Bendungan Semantok ini melengkapi keberadaan bendungan lain di Jatim. Sejak 2014-2022, terdapat delapan bendungan yang dibangun di Jatim.
Delapan bendungan tersebut adalah Bendungan Nipah (Sampang), Bendungan Bajul Mati (Situbondo), Bendungan Tukul (Pacitan), Bendungan Gongseng (Bojonegoro), Bendungan Tugu (Trenggalek), Bendungan Semantok (Nganjuk) dan Bendungan Bagong (Trenggalek) yang masih berlangsung proses pembangunannya.
"Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami atas perhatian pemerintah pusat kepada Jawa Timur. Keberadaan delapan bendungan di atas dapat mengairi 21.662 hektare sawah di tujuh kabupaten yang ada. Sehingga memberikan kekuatan bagi Jawa Timur sebagai provinsi produsen padi terbesar di Indonesia, untuk tetap memberikan kontribusi produksi padi terbesar secara nasional," kata Gubernur.
Selama ini, Jatim dikenal sebagai produsen padi terbesar nasional. Pada tahun 2020 sesuai data BPS tercatat produksi padi sebesar 9,89 juta ton, selama 2021 sebesar 9,789 juta ton gabah kering giling.
"Semoga para petani di Nganjuk merasakan manfaat hadirnya bendungan ini. Tentu saya berharap produksi pertanian akan meningkat seiring hadirnya bendungan ini," kata dia.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam acara itu menjelaskan bahwa hal paling penting dalam seluruh sektor kehidupan masyarakat adalah ketersediaan air. Air menjadi kebutuhan vital pada banyak sektor, seperti listrik, irigasi pertanian dan pariwisata.
"Bendungan Semantok ini adalah bendungan ke-30 yang telah diresmikan dari total target 50-60 an bendungan yang akan diresmikan pada 2024. Maka saya sebut air adalah kunci," kata Presiden Jokowi.
Bendungan Semantok ini dibangun sejak tahun 2017-2022 dengan total biaya Rp2,5 triliun. Dana besar itu selaras dengan daya tampung bendungan yang cukup besar yakni 32,6 juta meter kubik. Bendungan ini juga punya luas genangan sebesar 365 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami warga Jawa Timur menyambut bangga kehadiran Bendungan Semantok ini. Kami optimistis bendungan Semantok akan menjadi kekuatan bagi Jatim, sebagai provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia," kata Gubernur Khofifah di sela-sela peresmian bendungan itu oleh Presiden Joko Widodo, Selasa.
Bendungan Semantok ini memiliki kapasitas tampungan air 32,67 juta meter persegi, dengan luas genangan 365 hektare. Bendungan ini akan membawa manfaat sebagai sumber irigasi bagi 1.900 hektare.
Khofifah juga menambahkan dengan diresmikannya Bendungan Semantok ini melengkapi keberadaan bendungan lain di Jatim. Sejak 2014-2022, terdapat delapan bendungan yang dibangun di Jatim.
Delapan bendungan tersebut adalah Bendungan Nipah (Sampang), Bendungan Bajul Mati (Situbondo), Bendungan Tukul (Pacitan), Bendungan Gongseng (Bojonegoro), Bendungan Tugu (Trenggalek), Bendungan Semantok (Nganjuk) dan Bendungan Bagong (Trenggalek) yang masih berlangsung proses pembangunannya.
"Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami atas perhatian pemerintah pusat kepada Jawa Timur. Keberadaan delapan bendungan di atas dapat mengairi 21.662 hektare sawah di tujuh kabupaten yang ada. Sehingga memberikan kekuatan bagi Jawa Timur sebagai provinsi produsen padi terbesar di Indonesia, untuk tetap memberikan kontribusi produksi padi terbesar secara nasional," kata Gubernur.
Selama ini, Jatim dikenal sebagai produsen padi terbesar nasional. Pada tahun 2020 sesuai data BPS tercatat produksi padi sebesar 9,89 juta ton, selama 2021 sebesar 9,789 juta ton gabah kering giling.
"Semoga para petani di Nganjuk merasakan manfaat hadirnya bendungan ini. Tentu saya berharap produksi pertanian akan meningkat seiring hadirnya bendungan ini," kata dia.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam acara itu menjelaskan bahwa hal paling penting dalam seluruh sektor kehidupan masyarakat adalah ketersediaan air. Air menjadi kebutuhan vital pada banyak sektor, seperti listrik, irigasi pertanian dan pariwisata.
"Bendungan Semantok ini adalah bendungan ke-30 yang telah diresmikan dari total target 50-60 an bendungan yang akan diresmikan pada 2024. Maka saya sebut air adalah kunci," kata Presiden Jokowi.
Bendungan Semantok ini dibangun sejak tahun 2017-2022 dengan total biaya Rp2,5 triliun. Dana besar itu selaras dengan daya tampung bendungan yang cukup besar yakni 32,6 juta meter kubik. Bendungan ini juga punya luas genangan sebesar 365 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022