Pacitan - Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur menggelar pemeriksaan urine secara acak terhadap 150 siswa di sejumlah sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) se-Kabupaten Pacitan, Selasa. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya BNP dalam memerangi bahaya narkotika/narkoba di kalangan pelajar, khususnya para siswa baru yang telah dinyatakan lolos seleksi atau diterima di sekolah bersangkutan. "Ini juga upaya BNP membentuk jaringan pencegahan dan peredaran gelap narkoba di kalangan pelajar atau lingkungan sekolah," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNP Jatim, Roetji Roesharjanto. Selain di Pacitan, kegiatan semacam informasinya juga sudah digelar di berbagai kota maupun kabupaten lain di Jawa Timur. Sasarannya pun sama, yakni para siswa baru yang tengah melakukan masa orientasi sekolah (MOS). Selain menggandeng kepolisian, kegiatan sosialisasi juga melibatkan dinas pendidikan (disdik), badan narkotika kabupaten (BNK), Komisi Perlindungan Anak (KPA). Roetji mengatakan, pemilihan para pelajar sebagai sasaran sosialisasi bukannya tanpa alasan. Sebab, dari total kasus penyalahgunaan narkoba, sebagian besar yang terlibat adalah mereka yang berada diusia produktif, terutama di rentang usia 14-50 tahun. Data BNP menyebut, sepanjang tahun 2010 kasus narkoba yang melibatkan pelajar mencapai 84 kasus. Padahal, setiap tahun kasus pengungkapan narkoba di Jatim bisa lebih dari seribu kasus. Wilayah Surabaya, Malang, dan Kediri merupakan daerah dengan kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang paling tinggi. Selain melalui sosialisasi, BNP juga menggelar kegiatan "Kampung Bebas Narkoba". Hanya saja, karena anggarannya masih belum mencukupi, kegiatan baru dilakukan di lima kota/kabupaten, di antaranya Kabupaten Jombang, Pacitan, Blitar, Surabaya, dan Sidoharjo. Saat ditanya mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan, Roetji menolak memberi jawaban pasti. Ia berdalih, proses pemeriksaan urine biasanya membutuhkan waktu sehingga hasil tes laboratorium tidak bisa langsung diketahui/umumkan.

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011